Nah, mencoba kembali ke kehidupan nyata mungkin perlu sehingga mampu membuka mata kembali betapa nikmatnya berbagi kisah secara nyata dengan orang-orang tercinta. Singkirkan sejenak telepon selular dengan aplikasi pemicu stresnya.
Singkirkan Overthinking
Mengkhawatirkan suatu hal secara berlebihan hingga membuat diri terus menerus memikirkannya menjadi salah satu pemicu ketidaktenangan batin. Hal yang belum tentu terjadi dan belum juga diketahui kebenarannya selalu saja membayangi sehingga membuat hati semakin tidak tenang.
Mencoba untuk menyingkirkan hal-hal yang belum terjadi dan belum diketahui kebenarannya setidaknya akan mengurangi rasa kekhawatiran yang ada.
Berpikir saat ini dan tidak perlu ikut campur memikirkan yang tidak perlu dipikirkan menjadi solusi ketenangan batin wujud upaya berdamai dengan diri.
Menyendiri BermeditasiÂ
Kecemasan yang muncul tiba-tiba jelas nyata mengganggu dalam kehidupan kita. Overthinking dan rasa insecure yang hingga menjadi pemicu munculnya rasa cemas itu menjadi satu dengan kelamnya masa lalu yang hadir. Memberikan waktu untuk sendiri dan bermeditasi menikmati setiap hembusan nafas sembari merenungkan apa yang sudah terjadi sangatlah perlu sebagai upaya berdamai dengan diri.
Memaafkan kesalahan diri yang pernah terjadi di masa lampau perlahan akan melegakan. Mensyukuri saat ini adalah kunci agar hidup tidak dipenuhi dengan kecemasan, overthinking, amarah pada diri sendiri, dan juga rasa insecure.
Lepas dari jeratan kecemasan, kekhawatiran, dan permasalahan adalah sebuah harapan yang harus diwujudkan dengan segera. Mengubah pola pikir dan lebih merasakan hidup dengan rasa syukur adalah kunci melepaskan diri dari ketidaktenangan yang hinggap. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H