Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebotol Air Putih Penyelamat Kantong di Perjalanan

7 November 2020   11:18 Diperbarui: 7 November 2020   11:25 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi setiap orang yang sering bepergian jauh utamanya menggunakan moda transportasi umum pasti memiliki tips dan trik tersendiri dalam mengatur uang jajan di tengah perjalanan. Mensiasati pengeluaran agar kantong tidak jebol sangat diperlukan. Sebagaimana kita tahu bahwa selama perjalanan yang sangat membuat boros adalah kebutuhan untuk jajan terlebih apabila harus melakukan perjalanan yang relatif jauh sehingga membutuhkan waktu tempuh yang relatif lama pula. 

Sering ditemukan bahwa harga makanan yang dijual di tempat-tempat umum seperti bandara, terminal, ataupun stasiun harganya relatif lebih mahal dari biasanya. Karena setiap orang butuh makan dan minum di tengah perjalanan maka hal tersebut merupakan peluang. Kebanyakan orang tidak ingin ribet dalam perjalanan. Ketika lapar dan dahaga melanda, tak peduli seberapa mahal makanan yang dijual akan dibeli juga meski kadang setibanya di tempat tujuan muncul rasa penyesalan, "Hlo kok mahal banget ya ternyata!" "Duh kok pengeluaran perjalanan segini banyaknya?"

Belum lagi apabila kebosanan melanda di tengah perjalanan. Scroll atas scroll bawah telepon seluler sudah tak mampu mengobati rasa bosan yang ada. Playlist lagu yang ada hanya itu-itu saja, ditambah lagi dengan sinyal yang tidak stabil maka 'ngemil' menjadi solusi pengusir kebosanan di kala perjalanan. Lalu, mau tidak mau merogoh kocek lebih dalam untuk membeli jajanan yang ditawarkan di atas kereta atau pesawat. Hal tersebut memunculkan potensi jebol kantong celana.

Beberapa tips yang dapat dilakukan ketika harus melakukan perjalanan jauh dan memakan waktu tempuh lebih lama adalah dengan membawa bekal makan dari rumah. Kita dapat memperikirakan seberapa jauh jarak yang akan ditempuh dan juga waktu yang dibutuhkan. Kemudian kita dapat mengatur pada pukul berapa saja kita akan makan. Apabila berangkat pada pagi hari jangan lupa sarapan terlebih dahulu kemudian siapkan bekal makanan untuk dimakan pada siang harinya sehingga sampai sore pun perut tak akan berteriak-teriak.

Apabila membawa bekal makanan menambah beban barang bawaan dan merepotkan namun tetap ingin berhemat, maka selektif dalam membeli makanan dan minuman harus dilakukan. Perlu untuk memperhatikan dimana saja kita dapat membeli makanan dan minuman dengan harga relatif terjangkau. Jangan sampai 'keblondrok' merasa tertipu karena ternyata harga makanan atau minum yang dibeli sangatlah mahal sekali.

Memberikan space tempat untuk sebotol air minum sebagai teman perjalanan mungkin bisa menjadi langkah solutif untuk tetap 'ngirit' dalam melakukan perjalanan. Tidak makan untuk sementara waktu mungkin bagi sebagian orang tidak merupakan masalah besar yang terpenting tenggorokan tetap basah dan hidrasi tetap tercukupi agar konsentrasi tetap tinggi. Tidak terlalu ribet untuk membawa sebotol air minum dengan ukuran sekitar satu liter. Setidaknya keinginan untuk jajan di saat perjalanan masih bisa ditahan sehingga kantong tetap aman terkendali. Sebotol air minum sungguh menjadi penyelamat kantong saat perjalanan. Tapi tetap ingat ya, perlu diperkirakan juga seberapa jauh jarak perjalanan yang akan dilalui dan seberapa lama waktu yang akan ditempuh. Kalau hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga jam perjalanan, sebotol air minum cukup menjadi penyelamat perjalanan anda. Bukankah begitu?(prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun