Pada era abad 21, tak bisa dipungkiri sangat memanjakan manusia di muka bumi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan dalam aktivitas keseharian. Bagaimana tidak? Kalau lapar melanda cukup dengan beberapa sentuhan halus di layar telepon seluler anda. Tak lama kemudian makanan pun tersaji di depan anda. Bukan sulap bukan sihir begitu keadaannya.
Bekerja pun tak perlu datang ke kantor, cukup mengagendakan meeting melalui beragam aplikasi maka semua pekerjaan berjalan lancar. Surat menyurat tak perlu lagi harus ke kantor pos. Berkirim surat melalui surat elektronik sudah menjadi kebiasaan di masa kini .
Moda transportasi pun beragam wujudnya sehingga masyarakat bebas memilih menggunakan moda transportasi untuk bepergian kemanapun mereka mau. Bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Semua memanjakan manusia. Sudah jarang ditemui orang-orang bersepeda atau berjalan kaki menuju tempat kerja atau sekolah. Semua menggunakan kendaraan bermotor dan memadati ruas jalan serta menambah polusi.
Itulah beberapa contoh fenomena masa kini dimana masyarakat dimanjakan dengan perkembangan teknologi yang ada. Mau disadari atau tidak dengan kemudahan-kemudahan itu membuat frekuensi aktivitas fisik masyarakat saat ini sangat rendah. Derajat kebugaran jasmaninya pun juga rendah. Sehingga berpotensi terkena penyakit akibat jarang gerak.Â
Menyedihkan jika harus menghabiskan banyak uang, waktu, dan tenaga hanya untuk berobat. Kenapa tidak mengambil langkah pencegahan dengan lebih aktif bergerak dan berolahraga. Sebagai upaya menjaga kebugaran jasmani dan tentunya sebagai bentuk mengapresiasi nikmat sehat yang diberikan oleh Sang Pencipta.Â
Toh berolahraga tidak membutuhkan banyak biaya dan waktu yang lama. Olahraga sederhana saja yang bisa dilakukan seperti lari, bersepeda, yoga, futsal, atau renang. Cukup asyik sebagai obat 'mager' (males gerak) terlebih dilakukan bersama teman-teman, menambah rasa bahagia tentunya.Â
Sebenarnya, dengan berolahraga kita tidak hanya meningkatkan kebugaran jasmani yang berpengaruh terhadap aktivitas keseharian kita agar tidak mudah lelah. Namun juga dapat meningkatkan sistem imun kita dan tak kalah penting dengan berolahraga dapat menghasilkan hormon endorfin, yaitu hormon kebahagiaan. Coba dirasakan, apabila setelah berolahraga kita akan merasa lebih rileks, fresh, dan bahagia. Itulah hasil kerja hormon endorfin dan membuat kita merasa lebih positif.
Catatan bagi yang ingin memulai olahraga. Jangan pernah memaksakan diri. Pahami kemampuan diri pilihlah olahraga dengan intensitas rendah hingga menengah. Cukup mudah untuk mengetahui seberapa tinggi intensitas olahraga yang kita pilih. Indikatornya adalah dengan mengetahui Denyut Nadi Maksimal. Formulanya adalah (220-Usia).Â
Jangan sampai berolahraga hingga melebihi batas denyut nadi maksimal anda. Main aman saja di intensitas 65%-70% dari denyut nadi maksimal bagi yang baru mulai berolahraga. Untuk meningkatkannya pun perlahan dan progresif agar hasil latihan dapat tercapai optimal dan indeks massa tubuh akan tetap aman di batas normal.
Nah, sekarang kita dihadapkan pada dua opsi. Ingin sehat dengan biaya murah dengan olahraga teratur dan pola hidup sehat atau habiskan biaya yang banyak hanya untuk berobat? Jangan terlena dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi masa kini sehingga membuat aktivitas fisik kita berkurang. Semua ingin sehat dan semua tak ingin sakit, maka dari itu, yuk gerak! Jangan mager !