Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Konsistensi Bayern Muenchen Berbuah Gelar Juara

24 Agustus 2020   15:00 Diperbarui: 24 Agustus 2020   15:01 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayern Muenchen Sang Juara Liga Champions 2020 - Sumber: BolaSport.com

Banyak kejutan dan banyak drama yang terjadi dalam gelaran Liga Champions 2020. Dari fase grup hingga partai puncak selalu ada saja hal-hal yang menarik yang sangat disayangkan jikalau tidak diulik. 

Liga Champions 2020 ini sungguh beda dari biasanya. Mulai dari sistem pertandingan hingga tim-tim underdog yang mampu memutus dominasi tim-tim besar yang sarat akan sejarah raihan gelar juara di Liga Champions.

Lihat saja bagaimana tim-tim bertabur bintang harus tersingkir secara mengejutkan. Raksasa Spanyol Barcelona dan Real Madrid pun tak mampu mencapai partai puncak. 

Lebih mirisnya lagi Barcelona yang dibantai dengan skor telak oleh Bayern Muenchen dengan skor 8-2 di babak delapan besar. Lebih malunya lagi salah satu gol Barcelona adalah gol pemberian dari David Alaba yang salah dalam mengantisipasi bola. 

Real Madrid pun juga demikian, kesalahan fatal Raphael Varane membuat Real Madrid gigit jari di ajang ini. Sang juara Liga Italia Juventus pun juga harus mengakui keunggulan tim asal Perancis, Lyon. 

Segala sesuatunya dapat terjadi dalam sepak bola, bola itu bundar, dan dimainkan di atas lapangan. Meski di atas kertas suatu tim diprediksi akan memenangkan pertandingan karena mungkin memiliki banyak pemain bintang, ingatlah bahwasannya pertandingan itu di atas lapangan, bukan di atas kertas.

Sebenarnya dalam gelaran liga champions kali ini sungguh sangat menantikan beberapa tim underdog mampu menembus partai final. Namun sayang hal tersebut tidak terjadi. Contoh saja keberuntungan belum berpihak kepada Atalanta yang sangat mengenaskan harus kebobolan di menit-menit akhir sehingga harus bertekuk lutut dan menerima kekalahan pahit dari PSG. 

PSG dan Bayern Muenchen pantas mencapai partai puncak. Melihat konsistensi permainan sejak fase grup hingga babak final yang selalu menunjukan permainan terbaik, tak salah memang kedua tim tersebut laik memperebutkan gelar juara Liga Champions 2020 di final. 

Dilihat dari sejarah memang final kali ini adalah yang pertama bagi PSG. Sedangkan Bayern Muenchen tergolong memiliki sejarah apik di Liga Champions dengan gelar terakhir yang diraihnya pada tahun 2013.

Prediksi pertandingan akan berjalan dengan alot dan tensi tinggi terbukti. PSG dengan Neymar dan Di Maria berulang kali memborbardir pertahanan Bayern Muenchen. 

Dari segala sisi menyerang dan mencoba mencari celah untuk dapat menceploskan bola ke gawang Manuel Neuer. Namun ketenangan dan pengalaman yang dimiliki Manuel Neuer mampu membuat frustasi para pemain PSG. 

Jerman tak henti melahirkan penjaga gawang hebat. Sebelumnya siapa tidak mengenal Oliver Kahn. Untuk kali ini Manuel Neuer lagi-lagi menunjukkan aksi luar biasa. Kerjasama dan kematangan mental dari kombinasi pemain senior dan junior Bayern Muenchen membuat PSG tak berdaya. 

Pada satu kesempatan akhirnya Kingsley Coman mampu membungkan pemain-pemain PSG di menit ke 59. Pemain muda asal Perancis tersebut mampu memperdaya penjaga gawang PSG, Keylor Navas. Hingga peluit akhir berbunyi tak ada gol tercipta lagi dan Bayern Muenchen pun mengunci gelar juara Liga Champions 2020.

Kali ini Dewi Fortuna tidak berpihak pada PSG. Bayern Muenchen memang luar biasa. Bagaimana tidak, dari fase grup tidak pernah mengalami kekalahan. Sebuah perjalanan yang sempurna. 

Konsistensi adalah kunci keberhasilan klub Bundesliga tersebut. Robert Lewandowski dan kawan-kawan selalu menampilkan permainan yang apik. Tak heran kemenangan selalu diraihnya. Keberhasilan Bayern Muenchen tak lepas dari kejeniusan sang juru taktik, Hans-Dieter "Hansi" Flick. 

Kekhawatiran akan kelelahan akibat sistem pertandingan yang berubah sehingga waktu untuk recovery menjadi sangat singkat nyatanya mampu diatasi oleh tim pelatih dan para pemain Bayern Muenchen itu sendiri. 

Kematangan mental jelas terlihat pada para pemain raksasa Jerman, Bayern Muenchen. Sehingga mampu mengatasi segala tantangan dan tekanan yang ada dalam perhelatan Liga Champions 2020 kali ini. Tak salah jikalau mereka pantas meraih gelar juara. (prp) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun