Sudah terlalu bosan mendengar berita covid19. Sudah terlalu bosan terkurung di rumah saja mengerjakan segala sesuatunya secara daring. Namun nyatanya hal tersebut tidak berjalan dengan optimal. Tidak bisa harus berdiam diri di rumah secara terus menerus. Terlebih dalam upaya menjalankan roda perekonomian keluarga yang sempat terguncang.Â
Pada era normal baru dimana dihadapkan dengan bagaimana beraktivitas keseharian dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan mengedepankan prinsip menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa bersama.
Pemerintah pun terus berupaya dengan berbagai kebijakan dan regulasi yang diluncurkan untuk bagaimana caranya menekan peyebaran covid19 di Indonesia. Perlu disadari bersama bahwasannya di era normal baru ini masih terlihat betapa tingginya angka terkonfirmasi covid19.Â
Merujuk pada situs covid19.go.id zona resiko sedang dan tinggi bisa dilihat masih menunjukkan angka 5,64% untuk zona merah (resiko tinggi) dan 46,11% untuk zona oranye (resiko sedang).Â
Masih terbilang tinggi bukan? Dan hal itu membuat kekhawatiran masyarakat meninggi namun di sisi lain harus terus bergerak untuk terus beraktivitas menjalankan roda ekonomi keluarga.Â
Memberenikan diri meski diliputi ketakutan dan kekhawatiran, mencoba terus berpikir positif dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan demi menyambung hidup di masa sulit di tengah pandemi seperti ini.
Munculnya berita bahwasannya para ilmuwan di seluruh dunia berlomba-lomba mengembangkan vaksin untuk menyudahi permasalahan covid19 bagaikan angin segar yang memunculkan harapan.Â
Di Indonesia pun juga begitu, dimana uji coba vaksin telah dilaksanakan pada 11 Agustus lalu di Bandung, Jawa Barat. Prosedur uji klinis telah dilakukan hingga akhirnya sampai pada tahapan uji coba vaksin terhadap 1.620 relawan.
Dalam pengembangan vaksin covid 19 ini pemerintah Indonesia melalui BUMN-nya yaitu Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac. Penandatanganan kerjasama itu disaksikan  oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir, di Sanya, Hainan, China.
Langkah tersebut menumbuhkan harapan di masyarakat setidaknya perlahan membuat hati masyarakat menjadi tenang. Angin segar untuk menyudahi derita dalam situasi dan kondisi di tengah pandemi.Â