Sedih rasanya tak mampu merasakan semarak kemerdekaan seperti biasanya. Upacara HUT RI yang selalu dinanti dan dipersiapkan sedemikian rupa agar terlaksana dengan sempurna saat ini hanya dapat dilakukan secara virtual. Â
Tidak ada lagi tim paskibra terbaik membentangkan bendera dengan gagahnya di sekolah-sekolah. Hanya dapat menyaksikan dari layar kaca rangkaian upacara hari kemerdekaan Indonesia yang ke-75. Menyedihkan memang, namun inilah jalan terbaik untuk Indonesia maju dan Indonesia bangkit.
Ada sebuah kisah yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo dalam upacara hari kemerdekaan kali ini. Menceritakan tentang sosok Mbah Padmo yang berpesan kepada Bapak Gubernur.Â
Sebuah pesan dari sosok Mbah Padmo asal Klaten, Jawa Tengah sarat akan makna mendalam. Pesan tersebut adalah, Urip kui senajan abot tetep kudu dilakoni. Aja sambat lan aja ngeluh, aja mandhek sanajan dengkul wis ndredheg. (Hidup itu meskipun berat tetap harus dijalani. Jangan mengeluh, jangan berhenti meskipun lutut sudah bergetar).Â
Pesan tersebut sangat relevan dengan situasi dan kondisi saat ini. Dimana segala sesuatunya serba sulit dan tidak berjalan seperti biasanya. Kita ketahui bersama dampak pandemi sungguh membuat perekonomian bangsa ini kocar-kacir. Bagaimana tidak, pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen. Belum lagi sektor-sektor lainnya yang terdampak.
Dalam kondisi seperti ini kita semua diingatkan oleh Mbah Padmo agar tidak boleh menyerah dan mengeluh dengan keadaan yang sulit ini. Semua harus dijalani meskipun seberat apapun tantangannya.Â
Hal tersebut apabila dimaknai secara mendalam kita semua akan paham bahwa untuk membuat negeri ini bangkit adalah semangat nasionalisme yang tinggi. HUT RI yang ke 75 ini adalah momentum yang tepat untuk bersama-sama membuktikan seberapa besar jiwa nasionalisme kita.
Kita semua sedang terpuruk akibat pandemi ini. Namun salah jika kita hanya berdiam diri , mengeluh, dan menyerah. Saatnya untuk terus bergerak sebagai bukti nasionalisme untuk negeri tercinta.Â
Bermula dari hal yang sederhana, patuh terhadap protokol kesehatan dalam segala aktivitas di era normal baru sebagai bentuk rasa cinta terhadap negeri yang sedang sakit.Â
Sebagai bentuk rasa cinta terhadap sesama anak bangsa untuk senantiasa saling menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa. Sebagai bukti menghargai para pahlawan yang bertarung dan berkorban untuk menyelesaikan permasalahan covid19.
Satu hal lagi bagaimana wujud nyata nasionalisme di masa kini adalah dengan terus bergerak sesuai peran masing-masing untuk terus berkarya untuk kembali bangkit guna memperbaiki kondisi yang telah terguncang.