Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelucuan Ketika PJJ

1 Agustus 2020   20:31 Diperbarui: 1 Agustus 2020   20:30 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah beberapa bulan ini pembelajaran dilaksanakan secara daring. Lebih akrab dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sebuah langkah tepat, adaptif, dan solutif untuk menjaga generasi emas, generasi penerus bangsa Indonesia ke depannya. Semua ingin saling menjaga kesehatan dan keselamatan satu sama lain dan memutus penyebaran covid19 di Indonesia.

Pada pelaksanaan di lapangan memanglah terdapat banyak hal-hal yang menghambat proses pembelajaran secara daring ini. Mulai dari sinyal, harga kuota internet yang untuk beberapa kalangan sulit dijangkau, dan akhirnya membuat angka partisipasi pembelajaran daring terlihat memprihatinkan. Namun mau bagaimana lagi, dalam situasi serba sulit ini semangat belajar harus terus dijaga jangan sampai padam. 

Dibalik hambatan-hambatan yang mewarnai proses PJJ ini, terkadang menyisakan hal-hal lucu yang mampu mencairkan suasana yang tegang dan sulit seperti saat ini. Contoh soal Guru dan Murid tidak bisa berinteraksi secara optimal sehingga tidak bisa saling kenal satu sama lain. Itu hal yang membuat guru merasa kebingungan. Mencoba mengenali hanya sebatas melalui video atau foto saja. 

Belum lagi saat proses pembelajaran daring berlangsung, utamanya apabila guru menghendaki pembelajaran melalui video conference. Masih banyak yang ditemukan bahwa siswa masih menggunakan nama orang tua pada akunnya. Lebih lucu lagi apabila siswa menggunakan nama-nama "alay" sehingga guru pun menjadi kebingungan untuk menghafal dan memahami satu per satu anak didiknya.

Menghadapi hal seperti itu guru pun memaklumi dan terus mengedukasi perlahan dan penuh kesabaran. Menyampaikan ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi oleh peserta didik saat pembelajaran berlangsung. Jangan sampai salah menggunakan nama akun yang dipakai dengan nama orang tua atau nama-nama "alay". Apabila salah panggil bisa malu sendiri nantinya. Tapi tak mengapa untuk mengoperasikan beragam aplikasi pembelajaran daring memang butuh waktu untuk menguasainya. Situasi dan kondisi yang sulit dan dituntut untuk cepat beradaptasi dengan perubahan ini memang perlu dipahami dengan bijaksana.

Begitulah kiranya kondisi dan situasi terkini mengenai pelaksanaan pembelajaran daring atau PJJ. Kebijakan yang tepat dari pemerintah meskipun di lapangan terdapat banyak kendala namun wajib hukumnya untuk terus bersikap adaptif. 

Hambatan-hambatan yang ada perlu dicarikan solusi bersama. Tak perlu tengang nyatanya dalam pelaksanaan pembelajaran daring masih ada hal-hal lucu untuk mencairkan suasana. Tetap tenang tetap positif, adaptif, dan terus semangat. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun