Mohon tunggu...
Pramana Hadi
Pramana Hadi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Senang membaca dan menulis. Ingin membagi pengalaman untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

via dolorosa

11 April 2014   06:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:48 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

berjalan  dari  rumah  imam  besar  kayafas

yang  di atasnya  bertengger  ayam

perjalanan  penuh  darah  dimulai

gerbang  batu  berdiri  kokoh  menatap kota  yerusalem  timur

dari  kejauhan

sendiri ,  membisu  sedari  dulu  :

menyalam  setiap  insan  yang  datang

kala  kaki  ini  mulai  menapaki  jalan  sengsara,

tiada  terucap  kata

yang  ada  hanya  keheningan

lalu  terhenti

karena  :

kaki  salib  mulai  menggores  tanah  dan  bebatuan

sejengkal  masih ,  langkah  itu

darah  sudah  menetes

membasahi  celah  tanah  dan  batu

ia ,  yang  pernah  diwahyukan  malaikat  …… kepada  perempuan  suci  bernama  maria

dan  malaikat  tersebut  berkata :

“namai  dia  yesus ,”

terjatuh

ya ,  ia  terjatuh

ya , yesus  terjatuh

ya , benar, yesus   terjatuh

tertatih , ia  yang  telah  dinubuat :

menggapai  salib

melangkah  lagi  menapaki

celah  tanah  dan  batu  dalam  bukit itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun