Oleh:
Syarif Hidayat, S.Pd
Founder ETNOGRAFI NEWS INSTITUTE
Satu proses yang sangat panjang. Kami berjuang untuk berusaha memberikan manfaat kepada bangsa dengan menorehkan, menitipkan asa untuk anak cucu kami. Berjalan menyusuri jalanan yang penuh terjal, demi mendapatkan informasi yang bermanfaat bagi dunia, kami lalui. Karena dari informasi yang kami bawa akan merubah dunia di masa depan kelak.
Dengan peralatan sederhana, tenaga yang serba pas-pasan, kami melangkah bersama tidak untuk bersaing tapi untuk bekerjasama membangun negeri dengan sebuah eksistensi dalam membuka gerbang cakrawala dunia yang masih nampak berwarna abu-abu bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi. Namun setidaknya kami telah berusaha untuk memberikan manfaat. Karena kami meyakini hidup sekarang merupakan titipan anak cucu kita.
Bukan sekedar menggali, mengolah dan memberikan suguhan menarik bagi dunia, tetapi memberikan funsi pendidikan, pengetahuan, hiburan serta kontrol sosial sehingga kami memberi warna pada struktur kehidupan setiap waktunya.
Bermodal tekad kuat mendengarkan masyarakat secara langsung, menampung curahan titipan cita-cita mereka untuk negeri yang telah memberikan sebuah kehidupan, merupakan sebuah nilai yang tak terhingga bagi kami untuk tetap berjuang bersama. Karena, negara ini berediri tidak serta merta hasil dari sebuah persaingan tetapi dari sebuah kerjasama besar yang dilakukan rakyat untuk hidup merdeka.
Indonesia saat ini telah memasuki masa tahun politik. Agenda besar negara yang akan terjadi pada 17 April 2019 yakni Pemilu 2019 memilih Presiden dan Wakilnya, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), kemudian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pusat/Provinsi/Daerah secara serentak seluruh penjuru negeri akan menjadi bagian dari sejarah negera Indonesia bahwa pada tahun itu telah diterjadi suatu titik dimana rakyat menjadi seorang pemimpin yang sesungguhnya yang berhak menentukan jalan hidupanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Muncul tanggung jawab bagi kami untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana hidup dengan cara berdemokrasi. Spirit itulah selalu kami jungjung dalam setiap interaksi langsung dengan masyarakat. Disanalah terjadi sebuah energi besar antara mimpi, harapan dan cita-cita untuk mencapai hakikat kehidupan.
Kami masih ingat perkatakaan Ketua KPU Kota Banjar, Dani Danial Muklis. Dia selalu berkata, secara umum berdemokrasi itu yakni didengar dan mendengar. Membaca artikel ETNOGRFI.ID dengan judul "Kunci Maju Masyarakat Berperadaban" terbit Sabtu (09/06/2018) dalam tulisan ini, menggambarkan sebuah misi besar yang ingin dicapai dalam hajat demokrasi.
 "Ada dua kunci menciptakan masyarakat berperadaban Civil Society yaitu Reading Society (Mayarakat Membaca) dan Learning Society (Mayarakat Belajar). Dua hal tersebut merupakan dasar dari kemajuan dan perkembangan peradaban manusia," ungkap Ketua Komisi Pemilihan Umum, Dani Danial Muklis.