Mohon tunggu...
Pramudya Jayawiguna
Pramudya Jayawiguna Mohon Tunggu... -

Nama saya Pram. Saya seorang mahasiswa pecinta film dan sepak bola.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perkembangan Isu Terhangat di Terminal Laladon

25 Maret 2015   08:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:04 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terminal adalah suatu tempat dimana terjadinya perpindahan orang  maupun barang dari dan ke tempat tujuan. Laladon adalah salah satu subterminal tipe C yang ada di Kabupaten Bogor. Sampai saat ini terdapat 4 isu yang sudah lama berkembang dan terhangat di Terminal Laladon. Yang pertama adalah isu mengenai adanya terminal yang berdekatan yaitu Terminal Bubulak, yang dianggap sebagai kompetitor. Kemudian isu yang kedua mengenai lokasi sekitar Terminal Laladon kerapkali menjadi titik rawan kemacetan. Lalu isu yang ketiga mengenai adanya rencana tentang penggabungan Terminal Laladon dengan Terminal Bubulak. Dan yang terakhir adalah isu mengenai akan dibangunnya jalan lingkar luar Dramaga IPB.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa lokasi antara Terminal Laladon dengan Terminal Bubulak sangat berdekatan. Tetapi, pihak Terminal Laladon mengatakan bahwa itu bukanlah sebuah ancaman,  Di sisi lain, pihak Terminal Laladon melihat bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Terminal Laladon terhadap para penumpang, ujar Aam Maulana Samsi, Kepala Terminal Laladon. Cara Terminal Laladon bersaing secara sehat dengan Terminal Bubulak yaitu  dengan adanya pembagian jumlah penumpang antara Terminal Laladon dengan Terminal Bubulak yang telah disepakati melalui MOU, ujar beliau. Beliau berkata “Obsesi saya adalah melancarkan arus lalu lintas bagi pengguna jalan raya yang nantinya akan berimbas kepada lancarnya Pemasukan Asli Daerah (PAD) untuk kas daerah”. Itu merupakan opini dari beliau mengenai dua terminal yang berdekatan dan dapat beriringan bersama sebagai rekan.

Imbas dari berdekatannya dua terminal tersebut khususnya ruas jalan Terminal Laladon sering menjadi titik rawan kemacetan. Kemacetan tidak datang begitu saja. Tetapi ada penyebab yang mengakibatkan kemacetan. Adapun penyebab utamanya yaitu banyaknya orang yang berlalu lalang, banyaknya angkot yang berhenti untuk mengangkut penumpang di pinggir jalan. Kemacetan bukannya tidak dapat diatasi. Bagaimanapun kemacetan itu dapat diminimalisir. Ada pula cara meminimalisir kemacetan tersebut dengan cara memperluas ruas jalan di depan Terminal Laladon. Serta didukung oleh petugas yang ditempatkan di sepanjang ruas jalan Terminal Laladon. Kemudian dengan cara memberhentikan kendaraan di bahu jalan. Dan yang terakhir yaitu dengan cara menaikan dan menurunkan penumpang di dalam Terminal Laladon. Bukan tidak mungkin kemacetan yang kerapkali membuat para pengguna jalan raya khususnya di depan ruas jalan Terminal Laladon merasa jengkel dapat diminimalisir berkat instruksi dari Kepala Terminal Laladon. Upaya meminimalisir kemacetan tersebut juga menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat bukan hanya para petugas saja yang harus bertanggungjawab, petugas hanyalah sebagai koordinator. Institusi pemerintah pun sepatutnya berkontribusi dalam meminimalisir kemacetan. Dengan begitu kita selaku pengguna jalan raya yang merasa “memiliki” jalan yang kita lalui dengan disiplin menggunakan jalan raya agar dapat meminimalisir kemacetan.

Ada pun upaya meminimalisir kemacetan dari pihak Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten Bogor yaitu dengan merencanakan penggabungan dua terminal antara Terminal Laladon dengan Terminal Bubulak agar nantinya satu terminal hasil penggabungan tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien, ungkap beliau. Kemudian ada pula upaya lainnya untuk meminimalisir kemacetan. Beliau mengatakan “Rencana tentang pembuatan jalan lingkar luar Dramaga IPB  telah diwacanakan sejak 8 tahun yang lalu, untuk jalurnya sendiri yaitu dari Pagelaran-Laladon-Ciherang-Dramaga”. Rencana tersebut diharapkan terealisasi pada tahun 2016, sampai saat ini pembebasan lahan sudah mencapai 80 persen dari Pagelaran sampai Dramaga. Pembuatan jalan luar lingkar Dramaga IPB bertujuan agar dapat mengurangi volume kemacetan, seraya beliau.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun