Mohon tunggu...
Pralapita Putri Handani
Pralapita Putri Handani Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Psikologi | Dream Contractor!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wanita Terhebat Untukmu, Untukku, dan Untuk Kita Semua

24 Februari 2012   13:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:14 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1330089226658427519

Hmm mungkin hal ini sudah seringkali dibahas oleh banyak orang, tapi entah mengapa aku ingin membahasnya juga.

Ya, tentang Ibu, Mama, Bunda, Umi atau apapun sebutannya. Anda yang tengah membaca pasti tahu betul akan sosok wanita ini. Seorang wanita yang tak pernah mengeluh akan beratnya Anda ketika Anda didalam kandungannya. Seorang wanita yang tersenyum puas dan sangat bahagia dengan kehadiran Anda di dunia ini. Seorang wanita yang dengan sabar membesarkan, mendidik, merawat, dan menjaga Anda dengan rangkulan berjuta-juta kasih sayang dan harapan besarnya kepada Anda.

Aku tahu pasti, banyak orang yang hafal dengan serangkaian kata yang berbunyi ‘Surga ditelapak Kaki Ibu’. Sebuah kalimat yang maknanya luar biasa. Sebuah kalimat junjungan untuk seseorang bergelar ‘Ibu’. Bagaimana tidak, kalimat itu mewakili jasanya yang tak pernah terbalaskan oleh apapun. Sebuah gunung emas pun tak berarti apa-apa bila dibandingkan dengan semua hal yang pernah dilakukannya.

Beliau adalah seorang koki terhebat yang akan selalu memasakkan makanan terlezat untuk kita. Seorang dokter yang mampu berperan ganda sebagai perawat ketika Kita sakit. Seorang ustadzah yang mengajarkan berjuta-juta kebaikan untuk kita dalam madrasahnya.Seorang polisi yang akan selalu mengoreksi tindakan kita. Beliau tidak mengharapkan satu pun jasanya dibalas uang ataupun harta lainnya oleh kita, namun beliau berharap kita mampu menjadi manusia yang baik dan bermanfaat bagi manusia lainnya.

Terkadang kita salah mengartikan omongannya. Mengiranya itu adalah omelan-omelan yang menyakitkan telinga. Ya, kita sering salah mengartikannya. Padahal setiap omongannya penuh dengan curahan kasih sayang dan perhatian. Doanya akan kebaikan untuk kita selalu terselipkan di setiap kata demi katanya. Sayangnya, kita terkadang telat menyadarinya dan menganggapnya sebagai hal yang negatif, untuk itulah kata ‘Maaf’ hadir dalam intonasi indah.

Untuk Anda yang telah mengikhlaskannya pergi kembali kepada Ar Rahman. Tak lupa selalu mendoakannya. Doa yang sangat indah untuknya. Memohonlah kepadaNya agar dihapuskan dosa-dosa beliau dan agar rahmatNya selalu tertumpahkan untuknya. Aamiin yaaRabb..

Untuk Anda yang masih bersamanya. Selalu selipkanlah doa terindah untuknya. Doa agar beliau selalu diberikan rezeki berupa kesehatan dan kemudahan. Berilah warna-warni kebahagian di setiap Anda menatap wajahnya. Cium, peluk, dan utarakan perasaan Anda bahwa Anda mencintainya dan berterimakasih karena telah dilahirkan olehnya. Curahkan selalu perhatian Anda untuknya dan lakukanlah hal-hal yang membuatnya bahagia di sisi Anda karena kita tak akan pernah tahu hal terakhir apa yang kita lakukan untuknya.

Semoga kita mampu membahagiakannya. Dimanapun kita dan Ia berada.. aamiin Allahuma aamiin..

Semangat kawan-kawanku!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun