Mohon tunggu...
Prakasita Ningtyas
Prakasita Ningtyas Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sebut saja saya itu seorang manusia.. :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menulis Itu Campuran dari Kemauan, Sejumput Bakat dan Seni dengan Sedikit Bumbu Sihir

31 Desember 2011   01:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menulis itu campuran dari kemauan, sejumput bakat dan seni dengan sedikit bumbu sihir.
Kemauan menulis adalah hal yang paling mendasar dalam menulis. Tanpa kemauan, sehebat apapun bakat kita tak kan pernah terasah kalau tak mau menulis. Bahkan orang yang kurang memiliki bakat pun jika dia mau menulis, lama kelamaan pun kemampuannya akan terasah.
Bakat itu nomor 2, dan kemauan itu nomer 1. Orang yang tidak punya bakat tapi mau menulis pasti tulisannya akan lebih baik dari orang yang memiliki bakat tapi malas menulis. Kata Budiman Hakim di twitternya (@budiman_hakim) "Buat Copywriter nulis di blog itu LATIHAN menulis. Bikin iklan itu PERTANDINGAN. Gmn mau bikin iklan yg bagus kl ga pernah latihan?"
Hampir mirip seperti kata beliau. Orang yang mau menjadi penulis kalau tidak mau banyak-banyak latihan nantinya tulisannya tidak akan sebagus seperti apa yang dia inginkan..
Ya, setiap tulisan itu seni. Kita bisa
melukiskan semua hal yang kita lihat dengan kata-kata tanpa harus menggambarnya di atas kertas ataupun kanvas. Kita bisa membuat orang mendengarkan apa yang kita dengarkan tanpa harus kita membunyikan alat musik apapun. Tapi hanya dengan pena. Penulis itu layaknya Tuhan di atas kertas, dengan pena sebagai malaikatnya. Mereka bisa membuat dunia seperti apa yang mereka inginkan dalam tulisan mereka.
Penulis pun seolah memercikkan sedikit sihir dalam tulisannya. Sihir yang dapat membuat seseorang terhanyut dalam setiap kata yang ditorehkan. Dan membuat kita mengangguk pelan dan berkata "oh iya ya" ketika membaca 'quote' yang ditulis. Membuat seseorang merasa ingin membuka halaman demi halaman yang ada dan akan berkata "yahhh habis" dengan penuh kekecewaan saat memasuki halam terakhir.

Nah, sekarang. Apakah Anda mau menulis?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun