Tulisan ini hanyalah tulisan untuk kita-kita yang baru saja masuk ke dunia fotografi kreatif….ngga sekedar foto dokumentasi.
Fotografi sebenarnya bukan hal rumit. Bikinlah menjadi hal yang menyenangkan. Enjoy aja!. Tapi biasanya akan jadi rumit, ketika sudah berpikiran: “rumput tetangga lebih hijau”. Alias, kamera teman lebih bagus, canggih dll. Atau: “Foto si anu bagus banget, gimana caranya.”
Nah, tentu saja saya juga ngga mau menggampangkan fotografi. Kalau memang gampang, terus kenapa ada workshop, pelatihan, bahkan kampus jurusan fotografi?
Dan tentu, banyak hal yang harus dipelajari. Tapi, untuk hal yang teknis, sebenarnya yang paling basic, kita cuma harus mengetahui tiga hal:
1.Aperture: Pengaturan seberapa cahaya masuk melalui lensa sampai mengenai sensor (dulunya kita memakai film). Diatur dengan angka F. Makin besar angkanya makin sedikit cahaya yang masuk. Sebaliknya makin kecil angka, makin besar cahaya masuk. Misal F2.8—pada angka ini cahaya yang masuk akan cukup banyak., tapi pada angka F16, cahaya yang masuk sedikit.
2.Shutter speed : Pengaturan seberapa lama cahaya masuk mengenai sensor. Diatur dengan dengan satuan detik. Misal 1/200 detik. Makin tinggi kecepatannya, makin sedikit cahaya yang masuk.
3.ISO: Pengaturan kepekaan sensor terhadap cahaya. Makin besar angka ISO, makin peka sensor terhadap cahaya. Rata-rata kamera memulai angka ISOnya dari 100. Artinya jika angka di set di angka itu, sensor mempunyai kepekaan minimum. Sampai pada angka ISO1600 yang lumayan peka. Dan makin canggih kamera digital, makin tinggi kepekaan ISO 32000. (Tapi hati-hati…makin tinggi angkanya makin ada kemungkinan adanya noise atau bintik-bintik warna di gambar.
Terlihat bahwa semuanya mengandung kata “cahaya”. Jadi, nisacaya jika menguasai tiga hal itu, maka setidaknya foto akan ‘terang’ dan cukup kontras.
Akan tetapi, jangan salah, pengetahuan soal ketiga hal itu, tidak melulu pada soal penguasaan ‘cahaya”. Tapi juga bagaimana fotografi akan menjadi lebih kreatif.
Misalnya aperture besar. Memakai ini artinya membuat gambar menjadi blur di belakang subjek. Atau memakai shutter speed rendah, semisal 1/10. Membuat subjek kelihatan bergerak jika kamera mengikuti gerak subjek. Dan masih banyak lagi efek-efek fotografis kreatif jika Anda menguasai tiga hal di atas.
Dan ada hal selain teknis yang harus dipelajari, semisal komposisi, angle, pencahayaan, dll. Masih segudang istilah lagi dalam fotografi. Tapi menurut saya, ada hal lain yang juga teramat penting yang sering terlewat: imajinasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H