Mohon tunggu...
Prajna ParamithaB
Prajna ParamithaB Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis-Film Maker

Seorang mahasiswa film dan televisi yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Seni

Menilik Kerajinan Wayang Kulit di Tengah Kawasan Keraton Surakarta

20 Januari 2023   05:30 Diperbarui: 20 Januari 2023   05:37 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Owner Bale Agung bersama Wayang Kulit Antareja (Dokpri)

Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang kaya akan ragam kesenian budaya tradisional. Kota Surakarta pun merupakan kota yang unik karena memiliki 2 keraton yaitu keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran. Siapa sangka di sekitar Kawasan keraton Kasunanan ada kesenian tradisional yang tersembunyi dibalik rindangnya pohon beringin. Didepan alun -- alun utara Keraton Kasunanan Surakarta terdapat komplek kios cinderamata dan kerajinan keseninan tradisional Surakarta, salah satunya adalah Wayang Kulit Bale Agung.

Wayang Kulit Bale Agung merupakan tempat workshop pembuatan wayang kulit sekaligus kios penjualan wayang kulit yang telah berdiri kurang lebih sejak 35 tahun yang lalu. Namun sayangnya sekarang tempat workshop ini sudah tidak seramai dulu karena para pekerja melakukan proses pengerjaan wayang dirumahnya masing-masing. Kini, Bapak Purwo Winoto melanjutkan usaha ayahandanya melalui offline dan online. Penjualan wayang kulit dilakukan secara online juga mengingat kita harus mengikuti perkembangan jaman yang semakin maju.

Wayang-wayang kulit disini merupakan wayang yang terbuat dari kulit asli kerbau dan tanduk kerbau maupun sapi untuk pegangannya atau bagian tangkai (gapit). 

wayang kulit yang masih dalam proses pembuatan (Dokpri)
wayang kulit yang masih dalam proses pembuatan (Dokpri)

Proses pembuatan wayang ini memakan waktu kurang lebih selama 2 minggu. Beberapa proses pembuatannya yaitu :

  • Kulit Kerbang dipotong sebesar ukuran wayang yang diinginkan
  • Kemudian kulit yang telah dipotong direndam terlebih dahulu 1-2 hari
  • Kulit yang sudah direndam kemudian dijemur dengan cara dipentang atau ditarik-tarik sisinya selama 3-4 hari
  • Kemudian mengeblat pola pada kulit yang sudah dikeringkan dengan sesuai karakter wayang lalu masuk proses penatahan selama 3-4 hari tergantung besar kecilnya wayang
  • Setelah proses penatahan, wayang kulit ini dihaluskan
  • Jika wayang kulit sudah halus, akan disungging minimal selama 2-3 hari
  • Kemudian wayang akan dipasang gapit atau tangkai pegangan yang terbuat dari tanduk sapi atau kerbau sesuai lekuk tubuh karakter wayang
  • Setelah semua proses dilewati, wayang kulit pun sudah jadi

Wayang kulit disini dijual dengan harga mulai dari 850 ribu tergantung besar kecil dan apa karakter wayangnya. Tangkai pegangan pun dijual dengan harga mulai dari 100 ribu. Apakah kalian tertarik mengoleksi wayang kulit?

Kalian bisa mengunjungi akun facebook Purwo Winoto ataupun akun Instagram @wayangkulit_BA untuk melihat koleksi ataupun membeli wayang secara online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun