Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Minus Mata Tinggi? Hati-hati dengan Ablasio Retina

24 Juli 2022   05:30 Diperbarui: 27 Juli 2022   16:36 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi periksa mata (Sumber: shutterstock)

Sumber: Freepik.com
Sumber: Freepik.com

Ini dapat terjadi pada penderita diabetes yang gula darahnya tidak terkontrol. Disebut kondisi retinopati diabetik, kondisi kerusakan pada pembuluh darah mata  hingga timbul jaringan parut yang membuat retina tertarik dan lepas.

Gejala Ablasio Retina

Gawatnya, ablasio retina tidak ada tanda yang nyata, sakit mata biasanya ditandai gejala seperti mata sakit, bengkak, merah meradang, namun tidak demikian dengan ablasi retina. Tanda yang muncul sangat halus dan kadang kita tidak terlalu peduli.

Lalu, apa saja gejalanya?

1. Muncul titik bayangan hitam

Jika diperhatikan, ada bayangan titik hitam di depan mata yang disebut floaters, titik ini akan makin jelas ketika kita memandang bidang yang terang dan polos (tidak banyak benda).

2. Terasa ada kilatan cahaya seperti blitz

Saya sendiri baru merasakan muncul kilatan cahaya/fotopsia ini ketika berada di ruangan yang agak gelap, dan hanya sesekali. Saat berada di ruang yang terang saya tidak menyadarinya.

3. Penglihatan kabur

Pada kasus yang saya alami, benda yang dilihat oleh mata kiri, lebih gelap dibanding yang dilihat oleh mata kanan. Ada perbedaan intensitas kecerahannya, seperti perbedaan saat kita melihat benda saat cuaca cerah dan cuaca mendung.

Bagaimana Mencegah Terjadinya Ablasio Retina?

1. Periksakan mata secara rutin

Pemeriksaan mata penting, setidaknya setahun sekali, terutama jika sudah berusia di atas lima puluh tahun dan mempunya rabun jauh/minus di atas delapan. Begitu pula jika memiliki penyakit diabetes.

2. Pakai pelindung mata

Kita perlu membiasakan diri menggunakan pelindung mata jika mengerjakan pekerjaan yang beresiko mencederai mata, dan berhati-hatilah serta tetap fokus ketika melakukan kegiatan olah raga yang beresiko tinggi. Cukup sering terjadi bola terpental dan mengenai mata pemain, hal ini tentunya sangat berbahaya.

3. Jangan abaikan gejala yang muncul pada mata

Jika muncul gejala seperti di atas, baiknya segera memeriksakan mata ke dokter. Jika keadaan robekan belum parah (belum terjadi lepas pada retina) penanganan yang dilakukan cukup sederhana. Terapi laser salah satunya, dan ini yang saya jalani.

Namun jika sudah terlanjur lepas, operasi menjadi satu-satunya tindakan penyelamatan.

Apakah Terapi Laser Sakit?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun