Ternyata kisah lama tentang pernikahan Gandhari didengar oleh pihak kerajaan Hastinapura, mereka merasa terhina bahwa  Gandhari adalah janda dari seekor kambing.Â
Sebagai hukuman, semua laki-laki dari kerajaan Gandhara ditangkap dan dipenjara oleh Hastinapura. Termasuk Raja Gandhara beserta seratus orang putranya, termasuk Sangkuni, putra bungsu raja Gandhara.Â
Ketika itu, ada aturan yang melarang kerajaan untuk membunuh tawanan. Supaya Raja Gandhara dan semua putranya mati, maka dipakailah cara keji. Mereka hanya diberikan sebutir nasi setiap harinya.Â
Raja Gandhara memutuskan untuk menyisihkan semua nasi dan memberikannya kepada Sangkuni. putra bungsu. Â Alhasil, Sangkuni mampu bertahan hidup, namun Sangkuni mesti menahan kepedihan melihat saudaranya satu persatu mati.Â
Raja Gandhara berpesan agar Sangkuni membalaskan dendam mereka, Ia bahkan mematahkan kaki Sangkuni, agar setiap kali Sangkuni berjalan, akan merasakan sakit dan teringat kepada penderitaan yang Sangkuni dan keluarganya alami.Â
Akhirnya tinggallah Sangkuni satu-satunya di penjara, Sangkuni memohon agar dibebaskan dan berjanji sumpah setia kepada kerajaan Hastinapura. Permohonan Sangkuni dikabulkan.Â
Dimulailah babak baru kehidupannya sebagai anggota kerajaan Hastinapura, paman dari anak-anak Gandhari, para Kurawa. Namun kehidupan istana yang menyenangkan tidak mampu memupus dendam dari hatinya. Itulah yang membuat Sangkuni  menjadi kejam, licik dan jahat.Â
Ahh... ternyata. Begitu pahit hidup Sangkuni. Pantas hatinya menjadi keras dan beracun.
Pantas si bungsu tiba-tiba bilang kasihan kepada Sangkuni.
Apakah benar dendam bisa mengubah karakter orang menjadi licik dan jahat?
Dendam, sebuah kemarahan yang disimpan dan menunggu waktu yang tepat untuk dikeluarkan dalam bentuk pembalasan.