Sehabis membaca WAG dengan teman-teman kampusnya, si bungsu sambil cekikikan  tiba-tiba bertanya " Mama, Ra po po itu artinya nggak apa apa kan ya?" Maklum, kampusnya berlokasi di malang dan teman-teman kuliahnya mayoritas anak anak dari Jawa. Sementara dia kelahiran asli Jakarta, jadi dalam komunikasi dengan teman-temannya cukup banyak bahasa yang harus dia cari artinya kalau perbincangan mulai ramai menggunakan bahasa Jawa.
"Iya nak, kenapa emangnya?" "Ini, kita siap-siap mau ujian online, jam nya sudah tertera mulai jam 1 selesai jam 2, tapi kok soalnya gak ada. Awalnya kita semua bingung cari-cari soal, ternyata ada masalah dengan upload soal.Â
Temen-temen di grup pada bilang "Aku ra po po..."Â He..he..he... dia tertawa santai.
Agaknya budaya maklum dan ra po po teman-temannya mulai masuk ke jiwanya.  Ya sudah, ditunggu saja sampai muncul soalnya.Â
Tidak ada jengkel apalagi ngomel-ngomel menyalahkan dosen maupun pihak kampus. Anak-anak manis itu memutuskan untuk sabar menanti sambil berjanji untuk segera saling mengabari kalau soalnya muncul.
"Kok tau dek arti ra po po ?"  Emaknya mulai kepohh.
"Lagi rame tau Ma di Tik Tok, banyak lho  tentang ra po po."
" Ni salah satunya ada yang kasian banget lho Ma. Masa ada satu mbak, kerja gak dibayar-bayar gajinya, terus mbak itu kan minta ke majikannya, eh majikannya tetep ga mau bayar. Terus si Mbak lapor polisi... Tapi lebih hebat dan galak majikannya, dia gak bisa apa-apa, Terus mbak itu di Tik Tok bilang "Aku ra po po.."Â
Baru saja aku bersyukur anak ku tertular budaya sabar teman-temannya lewat ra po po, tapi kalau endingnya seperti  cerita mbak di Tik Tok tadi, apa iya  baik untuk masih ra po po ?
Yah, mungkin setelah semua daya upaya dilakukan, dan ujung-ujungnya tetap menemui jalan buntu, ra po po adalah mantra sakti untuk meredakan emosi jiwa.  Daripada reptilian brain mengambil alih logika.Â