Mohon tunggu...
Lalu Ridho Arindi
Lalu Ridho Arindi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

penyuka sastra dan pemerhati politik dan pemerintahan,keseharian sebagai pamong dan praktisi kehumasan di salah satu kabupaten di Pulau Lombok. follow me @Ridho19

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan, 17 April

17 April 2014   18:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:33 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan turun di desaku siang ini

berinai ikhlas..

membalas kerinduan bumi pada langit

menghentikan putaran roda motorku

di kilometer 10, belum separuh ke rumahku

tercenung ku di gubuk tua tepi jalanan ini,

manakala bulir-bulir hujan kian deras

menyindir roman kepalsuan yang berjalan di muka bumi

jatuh,
basahi hati yang kian gersang
lena akan gemerlap duniawi yang menipu,

dalam duduk ku menafakuri keMahaan-Nya
"Dapatkah kau menakar kemurahan-Nya?"

"Allohuma Shoyiban Naafi'aan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun