Siapa yang tidak mengenal istilah hidroponik? Suatu sistem bercocok tanam tanpa tanah ini sedang populer di bidang pertanian dan bisnis, lho. Selain hasil panennya yang berkualitas tinggi, harga jual dari hasil panen tersebut juga tergolong cukup fantastis. Tak mengherankan jika kini banyak masyarakat yang melakukan budidaya tanaman melalui hidroponik.
Hidroponik rupanya tidak hanya diminati oleh para petani, namun juga diminati oleh guru-guru yang ada di SD Negeri Gedongkiwo, Kota Yogyakarta. Sekolah tersebut menerapkan program hidroponik kepada seluruh warga sekolah dalam rangka menanamkan pendidikan karakter yang dicanangkan oleh pemerintah. Menurut Dewi (21/3) selaku Admin Sekolah, program hidroponik dipilih oleh SD Negeri Gedongkiwo karena sekolah ditunjuk oleh Disperindagkoptan Kota yogyakarta menjadi pelopor sekolah hidroponik. Selain itu, sekolah merupakan sekolah berbasis Adiwiyata dan sudah mencapai tingkat provinsi. Rumgayatri (21/3) selaku kepala sekolah menambahkan bahwa program hidroponik ini diharapkan dapat meningkatkan karakter siswa terutama peduli lingkungan.
Pelaksanaan program hidroponik sebenarnya diterapkan untuk seluruh warga di sekolah tersebut, khususnya kelas III, Â IV, dan V. Namun pada pelaksanaannya lebih sering diterapkan oleh siswa kelas IV. Program ini telah berjalan selama hampir tiga tahun, dari tahun 2015 hingga saat ini. Sudah banyak sekali hasil panen yang telah diperoleh dari budidaya tanaman melalui hidroponik seperti tanaman selada, cabai, tomat, kangkung, bawang merah, dan masih banyak lagi. Lalu seperti apa proses bercocok tanam hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo ini? Karakter apa saja yang dihasilkan?
Setidaknya ada beberapa langkah dalam bercocok tanam hidroponik yang diterapkan oleh SD Negeri Gedongkiwo. Adapun langkah-langkahnya adalah tahap persiapan, persemaian dan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan tahap pemanenan. Langkah-langkah tersebut berjalan secara sistematis. Untuk mengetahui lebih jelasnya, mari kita simak ulasan berikut ini.
- Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini, sekolah menentukan hal-hal yang berkaitan dengan program hidroponik. Misalnya menentukan waktu yang tersedia, wadah yang dipakai untuk pembibitan, lokasi yang akan digunakan untuk menanam, media tanam sebagai pengganti tanah, teknik yang akan digunakan, dan memilih benih yang akan ditanam.
SD Negeri Gedongkiwo biasanya melakukan budidaya tanaman hidroponik tiap awal semester. Siswa diminta untuk menyiapkan wadah pembibitan seperti pot dari botol plastik bekas. Mereka diminta untuk menghias pot yang dimilikinya semenarik mungkin. Hal ini tentunya akan menciptakan kreativitas pada anak.
Selain wadah, sekolah juga menyiapkan instalasi hidroponik. Perlu kita ketahui bahwa instalasi pada hidroponik merupakan tempat yang digunakan untuk menampung air pada wadah hidroponik. Adapun instalasi yang digunakan oleh sekolah adalah paralon yang disusun secara horisontal dan badan dari botol plastik bekas.
Adapun lokasi  yang dipakai berada di halaman sekolah dan deretan depan ruang kelas IV, V, dan VI yang terdapat di lantai 2. Sekolah biasanya menyiapkan benih dan media tanam hidroponik. Untuk pemilihan benih tanaman yang akan ditanam, sekolah mengikuti permintaan para siswanya. Adapun media tanam yang digunakan oleh sekolah berupa arang sekam, kerikil,  dan spons, dengan teknik hidroponik berupa teknik sumbu. Teknik ini bekerja seperti sumbu pada kompor dimana air akan meresap ke media tanam melalui potongan kain yang ditempel di bawah media tanam.
- Tahap Persemaian dan Pembibitan
Pada tahap persemaian dan pembibitan ini, guru pendamping program hidroponik memberikan contoh kepada siswa-siswinya mengenai cara menyemai dan membibit yang baik dan benar. Kemudian siswa mempraktekan apa yang telah dicontohkan oleh guru. Hal ini dapat menumbuhkan sikap karakter mandiri pada siswa. Adapun proses persemaian dilakukan dengan cara merendam benih selama beberapa menit dengan menggunakan air hangat secukupnya. Â Penggunaan air secukupnya juga mencerminkan hidup berhemat energi sehingga anak dapat menggunakan sumber energi seperti air seperlunya. Pada proses pembibitan, siswa memindahkan benih yang telah disemai ke media tanam.
- Tahap PenanamanÂ
- Tahap Pemeliharaan