Mohon tunggu...
Puji Nur Hidayat
Puji Nur Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Penulis Freelance

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kuku Pesek (Buku Saku Pendidikan Seks) Pencegah Kekerasan Seksual pada Anak

21 Juni 2016   05:23 Diperbarui: 21 Juni 2016   07:34 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena pelecehan dan kekerasan seksual menjadi isu yang banyak diangkat oleh media. Sudah tercatat dalam kurun waktu setengah periode di tahun 2016 ini, kasus kekerasan seksual yang terjadi mencapai jumlah yang semakin signifikan. Sudah selayaknya mata rantai perilaku menyimpang tersebut harus segera diputus agar fenomena ini tidak berkelanjutan dan memunculkan korban-korban lain.

Saat ini pemerintah mulai menegaskan kembali sanksi atau hukuman bagi pelaku pelecehan seksual yang diatur dalam pasal 289 s/d pasal 296 KUHP. Selain itu untuk menghilangkan serta mencegah kekerasan seksual yang semakin marak,  seluruh elemen masyarakat perlu untuk dibekali pemahaman tentang hal tersebut.

Pendidikan seksual sejak dini menjadi salah satu solusi yang saat ini sedang digalakkan oleh banyak pihak terutama untuk diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan. Tentunya hal ini membutuhkan metode dan media yang edukatif dalam pendidikan seksual. Salah satu media yang dapat digunakan untuk menerapkan pendidikan seksual sejak dini adalah buku saku pendidikan seks atau Kuku Pesek. Buku tersebut merupakan media edukatif untuk menanamkan pendidikan seksual pada anak pada usia dini yang diciptakan oleh tim Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diketuai oleh Sischa Ariesta dengan anggota tim Puji Nur Hidayat, Guscipto, Realita Mahanani, dan Andika Karisma Putra.

Program tersebut merupakan program pengabdian yang berada di bawah naungan Ristek Dikti dan diterapkan pada anak usia 3-4 tahun di TPA KB Dharma Yoga Santi yang beralamat di Depok, Sleman, Yogyakarta.  Di TPA KB Dharma Yoga Santi, banyak orangtua dan pendidik yang masih menganggap tabu mengenai pendidikan seks. Seharusnya mereka tidak merasa tabu agar mereka dapat mengarahkan pendidikan seks pada anak dalam rangka usaha preventif untuk kekerasan seksual pada anak.

Penerapan Kuku Pesek di TPA KB Dharma Yoga santi terdiri dari beberapa program yaitu seminar pendidikan seksual, workshop penggunaan Kuku Pesek, dan penerapan media oleh pendidik kepada anak. Seminar ini dilaksanakan pada Jumat, 29 April 2016 di TPA KB Dharma Yoga Santi, dengan pembicara Ibu Ifa Aryani dari Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak DIY. Dalam seminar pendidikan seksual pada anak ini membahas mengenai kasus-kasus kekerasan seksual dan cara mengajarkan pendidikan seksual pada anak dengan tepat. Program yang kedua yaitu workshop Kuku Pesek oleh tim PKM. Adapun pelaksanaannya pada hari Jumat, 13 Mei 2016 di TPA KB Dharma Yoga Santi.

Dalam workshop ini, tim PKM memaparkan cara menggunakan media Kuku Pesek dan bagaimana menerapkannya kepada pendidik TPA untuk kemudian diajarkan kepada anak didik. Setelah pemaparan cara penerapan media, dilanjutkan dengan diskusi. Dengan adanya workshop ini, diharapkan pendidik dapat menerapkan media Kuku Pesek kepada anak didik baik secara individual maupun klasikal. Program yang terakhir adalah penerapan Kuku Pesek yang dilaksanakan sebanyak 2 kali yang bertempat di TPA KB Dharma Yoga Santi pada tanggal 19 dan 20 mei 2016. Dalam penerapan media ini, pendidik mengenalkan media Kuku Pesek dan dilanjutkan dengan simulasi kepada anak didik. Dengan adanya program implementasi buku saku pendidikan seksual (Kuku Pesek) ini diharapkan perilaku kekerasan seksual dapat dicegah sedini mungkin demi terciptanya bangsa yang bermoral. (And/Day)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun