Mohon tunggu...
Prahara Nice
Prahara Nice Mohon Tunggu... -

saya merupakan bagian dari dunia ini

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Konferensi Asia-Afrika, Prestasi Indonesia Dalam Perdamaian Dunia

21 April 2015   07:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:51 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bila kita mengingat kembali sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 lalu adalah bukti peran aktif Indonesia dalam perdamaian internasional. Bangsa Indonesia yang ketika itu baru berumur 10 tahun pasca merdeka dan masih dalam situasi dan kondisi yang belum stabil, bisa berbuat dan bertindak sesuatu yang mengubah wajah dunia khususnya di Asia dan Afrika.

Konferensi Asia Afrika sangat berperan dalam iklim perdamaian dunia, diadakan dan diinisiasi pertama kali oleh pemerintah Indonesia usai Perang Dunia II, ketika kondisi keamanan dunia belum stabil dan terjadinya Perang Dingin antara Amerika Serikat (pemimpin Blok Barat) dan Rusia (pemimpin Blok Timur). Pemerintah Indonesia dengan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo melakukan pendekatan melalui celah diplomatik kepada 18 Negara Asia Afrika untuk mengetahui sejauh mana pendapat negara-negara tersebut terhadap ide pelaksanaan Konferensi Asia Afrika demi meredakan ketegangan dunia.

Konferensi Asia Afrika di Bandung berhasil meraih kesuksesan baik dalam merumuskan masalah umum, menyiapkan pedoman operasional kerjasama antarnegara Asia-Afrika, serta menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia. Hasil dari pertemuan tersebut kemudian dikenal sebagai “Dasasila Bandung”, dimana di dalamnya memuat cerminan  penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, dan perdamaian dunia.

Untuk mengenang dan memperingati hari bersejarah Konferensi Asi Afrika itu, pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah akan menyelenggarakan KAA pada tanggal 19-24 April yang berlokasi di Bandung dan Jakarta. Tema yang akan diusung dalam perhelatan event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika itu adalah “Penguatan Kerjasama Negara Selatan-Selatan”.

Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi beberapa waktu lalu menyatakan,  pemerintah Indonesia akan mengundang 106 wakil negara dan 19 organisasi internasional untuk berpatisipasi dalam acara tersebut. Kabarnya, Ridwan Kamil (Walikota Bandung) akan memberlakukan hari libur pada tanggal 24 April 2015 dengan tujuan agar warga Bandung dapat bergabung dalam perayaan puncak KAA yang ke-60 tersebut.

Oleh karena itu, alangkah bangganya kita sebagai bangsa Indonesia bila perhelatan internasional tersebut berjalan dengan lancar dan sukses. Mari kita bersatu padu sebagai masyarakat  Indonesia dari Sabang sampai Merauke, berpartisipasi menyukseskan KAA di Bandung dan Jakarta. Tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia punya prestasi dalam menyelenggarakan event-event perdamaian dunia seperti KAA dan tentunya akan mengharumkan tanah air kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun