Mohon tunggu...
Pradnyan Paramita
Pradnyan Paramita Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kala kata-kata tak cukup memenuhi gelas pagiku / maka kubagi untuk pastikan lega / hariku / dan harimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin Panas

16 Februari 2012   03:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:35 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1329363933625534591

Bersama angin panas siang ini... Langkahnya berkejaran bersama dedaunan jatuh Dan diantara debu yang menyapa Kenangannya sampai pada saat-saat keasingan belum dikenal... Bersama angin panas siang lalu... Langkahnya menyusul menyusuri garis-garis panjang Dan tiba-tiba waktu tidak menjadi penting Karena ada dia di sisimu Bersama angin panas siang nanti Berharap masih dikenali Mata ramah dengan cahaya hangat Mengungkapkan perasaan Menyertakan jawab atas tanyanya... *Suatu masa di Malang, 2007

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun