Bersama angin panas siang ini... Langkahnya berkejaran bersama dedaunan jatuh Dan diantara debu yang menyapa Kenangannya sampai pada saat-saat keasingan belum dikenal... Bersama angin panas siang lalu... Langkahnya menyusul menyusuri garis-garis panjang Dan tiba-tiba waktu tidak menjadi penting Karena ada dia di sisimu Bersama angin panas siang nanti Berharap masih dikenali Mata ramah dengan cahaya hangat Mengungkapkan perasaan Menyertakan jawab atas tanyanya... *Suatu masa di Malang, 2007
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H