Mohon tunggu...
Praditya Andira
Praditya Andira Mohon Tunggu... -

komunikasi'49 DIPLOMA IPB

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Walau Dalam Kesederhanaan, Senyum Bahagia Selalu Mewarnai Rusunawa

26 Maret 2014   20:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:26 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1395814304685876535

[caption id="attachment_328683" align="aligncenter" width="314" caption="Rusunawa Menteng Asri Kota Bogor"][/caption]

Wajahnya yang selalu penuh senyuman dan tutur katanya yang penuh keramahan, pria berusia 66 tahun dengan kopiah yang selalu menempel di atas kepalanya bernama Safe’i (66) sudah dua tahun sejak 2012 tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Menteng Asri Kota Bogor, tepatnya di Blok A lantai 2 no. 15 bersama istrinya bernama Nurlela (64). Wanita berambut putih ini selalu setia menemani suaminya saat suka maupun duka, termasuk saat mereka sedang menghadapi pasang surut kehidupan.

Pasangan suami istri ini memiliki dua orang anak dan tujuh orang. Karena mereka hanya tinggal berdua saja, keseharian Safe’i dan Nurlela mengisi waktunya dengan membuka lapak atau warung kecil-kecilan dengan bermodalkan meja lesehan dan lemari buntuk makanan di depan pintu rumahnya, yaitu warung sop iga. Mereka mengaku dengan usaha tersebut dapat membantu untuk memenuhi kehidupan sehari-hari walaupun kedua anaknya telah bekerja. Tetapi mereka berfikir, bahwa mereka tidak ingin membebani sepenuhnya kepada anak-anak mereka karena kedua anak mereka juga telah berkeluarga. Walaupun sudah hampir dua minggu Safe’idan istrinya Nurlela tidak berdagang lagi disebabkan kesehatan Nurlela yang menurun serta larangan dari kedua anaknya agar Safe’i dan Nurlela berisitirahat saja di rumah susun yang terbilang sederhana ini, dikarenalan usia Safe’i dan Nurlela yang sudah tidak muda l;agi.

Menurut pantauan pada tanggal 9 Maret 2014, di Rusunawa Menteng Asri Kota Bogor yang ditempati oleh Safe’i dan Nurlela istrinya, merupakanrumah susun sederhana sewa yang diresmikan sejak tahun 2008 langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rumah susun ini berlokasi tepat di dalam Perumahan Menteng Asri Kota Bogor, terdiri dari empat blok, blok A, B,C, dan D. Dalam satu blok terdapat delapan puluh pintu/unit, itu artinya Rusunawa Menteng Asri terdapat 320 unit atau kepala keluarga.

Dari keempat blok tersebut, blok A dan blok B merupakam blok yang terlebih dahulu dibangun, disusul lagi dengan blok C dan blok D. Kualitas bangunannya pun juga berbeda, blok C dan blok D cenderung lebih bagus sebab kedua blok ini merupakan bangunan baru. Kantor pengelola Rusunawa Menteng Asri pun bertempat di lantai bawah pada blok D, tetapi pintu-pintu yang ada di blok D belum dipasarkan seluruhnya saat ini. Unit-unit rusun yang sudah terisi banyak warga ialah blok A, blok B, dan blok C. Biaya sewanya pun juga berbeda-beda, untuk lantai 1 seharga Rp 250.000,00 per bulan, lantai 2 seharga Rp 225.000,00 per bulan, lantai 3 seharga Rp 200.000,00 per bulan, dan lantai 4 seharga Rp 175.000,00 per bulan. Dengan luas hunian per unitnya ialah 7x4 meter, informasi yang diberikan oleh pria berkopiah ini.

Walaupun rusun ini sangat sederhana tetapi Safe’i merasa bahagia sekali dapat tinggal di Rusunawa Menteng Asri, karena sejak tahun 1955 ia sudah menjadi warga Bogor, sampai saat ini ia belum memiliki tempat tinggal yang tetap. Ia pernah mencoba tinggal di Jakarta, tetapi kota Bogorlah yang menjadi pilihan Safe’i dan keluarga untuk berteduh. Semenjak pemerintah membangun Rusunawa ini, Safe’i merasa pemerintah memperhatikan warga-warga yang belum memiliki tempat tinggal seperti dirinya.

Di setiap pintu/hunian di Rusunawa Kota Bogor sudah difasilitasi satu ruang keluarga, ruang dapur, kamar mandi, dan kamar tidur dengan kapasitas listrik sebesar 900 watt. Bagi Safe’i dan istrinya itu sudah lebih dari cukup. “Untuk tinggal atau menjadi warga Rusunawa Kota Bogor juga tidak sulit, hanya perlu memenuhi syarat belum memiliki tempat tinggal dan diprioritaskan warga Bogor”, ujar Safe’i. “Dan setiap unit maksimal penghuni hanya diperbolehkan sebanyak empat orang, dengan terdiri dari suami, istri, dan dua orang anak” , tambahan Nurlela. Tetapi sekarang pendaftaran untuk menjadi warga Rusunawa Kota Bogor agak lebih sulit disebabkan rusun ini bukan merupakan hunian komersil, melainkann tempat sementara para warga yang belum memiliki tempat tinggal tetap, diharapkan para warga Rusunawa nantinya memiliki tempat tinggal yang tetap.

Safe’i dan istrinya Nurlela berharap pemerintah terus memberikan program-program lainnya untuk membantu kesejahteraan warga menengah ke bawah. Termasuk dengan pembangunan-pembangunan Rusunawa lainnya. Sejauh ini, pria berkopiah ini dengan keluarga sangat mengapresiasi pemerintah khususnya Pemerintah Daerah Kota Bogor terhadap kepedulian pada warga yang belum memiliki tempat tinggal. “Tinggal di Rusunawa juga sangat enak karena memiliki tetangga yang banyak dan jaraknya berdekatan sehingga penuh dengan kekeluargaan”, ujar pria berkopiah ini dengan senyum bahagianya. (Praditya AST).

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun