Mohon tunggu...
Praditha Yaniarti Eka
Praditha Yaniarti Eka Mohon Tunggu... Diplomat - Government Student

A learner. Have an interest political and business/financial issues.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pandangan untuk Ibu Kota Negara yang Baru

29 Agustus 2019   19:32 Diperbarui: 29 Agustus 2019   19:39 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 17 Agustus 2019 tepat di dalam rapat Sidang Paripurna MPR-RI Presiden Joko Widodo menyampaikan keputusannya mengenai pemindahan Ibu Kota Negara yang baru ke Kalimantan Timur. 

Hal ini menuai pro dan kontra di masyarakat dengan berbagai macam pertimbangan, mulai dari kekhawatiran rusaknya hutan di Kalimantan Timur, serta anggaran dana yang akan di keluarkan negara untuk membangun Ibu Kota Negara yang baru tersebut. 

Namun di samping itu terdapat pula masyarakat yang setuju dengan keputusan Presiden Joko Widodo ini yaitu mereka menganggap bahwa pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan dapat meringankan beban Jakarta dari sisi sosial ekonomi. Bukan hanya Indonesia saja yang mengalami pemindahan ibu kota negara tetapi terdapat pula beberapa negara yang mengalami pemindahan ibu kota negara seperti Myanmar, Palau, Kazaskhtan, Burundi, Brazil dan Tanzania yang menggocek anggaran dana sekitar US$ 5 Miliar -- US$ 500 Miliar.

Sedangkan Indonesia mengeluarkan anggaran dana sekitar 466 Miliar untuk seluas 40.000 Hektare, namun angka-angka ini masih menjadi perkiraan yang diutarakan oleh Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro.

Di setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pasti aka nada plus dan minusnya. Sebagai penulis saya menanggapi kebijakan pemindahan ibu kota ini dengan serius, pertama tentang kondisi hutan di Kalimantan Timur yang bisa disebut sebagai Jantungnya dunia, apabila terjadi kerusakan akibat pembangunan saat ini dan pembangunan di kedepannya yang rugi bukan hanya Indonesia saja namun bagi dunia juga, lalu anggaran dana yang di keluarkan negara untuk pembangunan ibu kota baru ini juga terbilang tidak sedikit,.

Namun di balik minusnya kebijakan ini pemerintah juga memiliki strategi khusus seperti menyelamatan Jakarta dari beban sosial ekonomi serta makin lama Jakarta penuh dengan penduduk dan kadang bencana alam seperti banjir sulit untuk di hindari. 

Namun, dengan kebijakan yang sudah bulat ini diharapkan menjadi wajah baru Indonesia untuk ke depannya serta diharapkan pula hutan yang menjadi Jantung dunia ini tetap aman kondisinya. Lalu, bagaiman menurut anda? Akan seperti apakah Indonesia di 10 Tahun kedepan?]

sumber: 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun