Mohon tunggu...
Pradita VinkaP
Pradita VinkaP Mohon Tunggu... Freelancer - MAHASISWA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

MAHASISWA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hakikat Hubungan Negara dan Agama di Indonesia

1 April 2020   17:37 Diperbarui: 1 April 2020   17:38 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan antara negara dan agama tidak dapat dipisahkan, yang mana agama itu berhubungan dengan persoalan-persoalan di dalam negara. Segala tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara dilakukan sesuai dengan titah Tuhan.

Negara dan agama tidak terlepas dari kecenderungan pemahaman agama yang berbeda, bukan hanya karena alasan sejarah yang berbeda tetapi juga masyarakat yang memiliki perbedaan-perbedaaan. Di Indonesia secara konstitusional bukanlah negara Islam, akan tetapi mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Akan tetapi kewajiban umat Islam, sebagaimana kelompok lainnya yaitu menjaga dan melestarikan kesepakatan para pendiri bangsa.

Setiap agama pasti memiliki keyakinan dan ajaran yang berbeda satu sama lain, namun pada dasarrnya setiap agama mengajarkan sikap saling menghargai, menghormati, serta hidup berdampingan secara damai dengan pemeluk agama lainnya. Oleh karena itu, negara dan masyarakat berkewajiban mengembangkan kehidupan beragama yang peuh dengan toleransi dan saling menghargai berdasarkan nilai kemanusiaan yang beradab.

Di Indonesia sendiri menganut pada asa keseimbangan yang dinamis. Yaitu tidak ada pemisahan antara agama dan politik, akan tetapi masing-masing dapat saling mengisi dengan perannya masing-masing dan agama memiliki kedudukan tersendiri terhadap negara, begitupun dengan negaranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun