Mohon tunggu...
Pradirwan
Pradirwan Mohon Tunggu... Lainnya - Mencatat apa saja.

Buruh, motret, nulis. Pradirwancell.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kreatif Segan, Covid Tak Mau

9 April 2020   21:54 Diperbarui: 9 April 2020   21:52 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreatif (Pradirwan)

Jika diperhatikan, pembatasan-pembatasan yang disebabkan Corona juga memunculkan tren-tren baru. Layanan non tatap muka DJP dan kebijakan bekerja dari rumah misalnya, membuat proses bisnis di DJP juga berubah.

Dulu, Wajib Pajak yang ingin mengaktivasi EFIN harus datang langsung ke Kantor Pajak. Kini, aktivasi EFIN bisa dilakukan via email tanpa perlu ke Kantor Pajak.

Pembatasan dan keterbatasan kadangkala membuat manusia berpikir kreatif. Manusia kreatif akan melihat satu hal dengan sudut pandang baru, lalu menemukan hubungan baru, dan kemudian membentuk kombinasi baru, meskipun tak ada yang menjamin setiap kreativitas akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

Thomas Alva Edison mengatakan, 'Kreativitas terdiri dari 1 persen inspirasi dan 99 persen kerja keras."

Manusia telah ditakdirkan akan terus menerus menghadapi masalah dan selalu berusaha mencari solusi setiap permasalahan yang dihadapinya.

Jika masalah dipecahkan secara otomatis atau menurut kebiasaan, maka kita tidak akan pernah mengenal masalah tersebut dan merasa tidak pernah mempunyai masalah.

Sejatinya, Tuhan menciptakan masalah agar manusia menyadari bahwa masalah itu merupakan tantangan untuk dirinya. Sebuah tantangan untuk menumbuhkan kreativitas dalam dirinya. Jiwa-jiwa kreatif ditantang untuk menemukan solusi itu. Dengan kreativitasnya manusia menjadi optimis menjalani hidup. Hidup akan menjadi lebih menyenangkan.

Amati, Tiru, Modifikasi (ATM)

Tidak ada yang benar-benar original. Seorang bayi pada awalnya hanya bisa menangis. Sejalan dengan berjalannya waktu, dia belajar banyak hal melalui proses mengamati, meniru, dan modifikasi sesuai kebutuhannya.

Prinsip Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM) ini telah terbukti manjur dan populer. Maka tak heran, banyak orang yang menggunakan prinsip ATM ini untuk tetap kreatif, berpikiran fresh, serta menghasilkan sesuatu yang lebih baru dan unik.

Kata gagal tidak akan menghampiri orang-orang yang pandai menyesuaikan diri, menggunakan gagasan orang lain yang telah  terbukti berhasil, dan mengikuti jejak keberhasilan yang telah dirintis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun