Mohon tunggu...
Katharina Audrey Pradira
Katharina Audrey Pradira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Indonesia

Mahasiswi penulis pemula, suka membaca novel, dan mendengarkan musik ^_^

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Aparatur Sipil Negara dalam Menangani Kerusakan Jalan di Kabupaten Bone

21 Mei 2024   19:28 Diperbarui: 21 Mei 2024   21:11 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://palopopos.fajar.co.id

Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pelaksanaan organisasi. Seorang leader (pemimpin) harus memiliki jiwa kepemimpinan dan dapat memebawa organisasi ke arah yang lebih baik. Kepemimpinan transformasional adalah salah satu pendekatan kepemimpinan yang sangat efektif dalam membawa perubahan positif dalam organisasi. 

Pemimpin yang menerapkan kepemimpinan transformasional tidak hanya fokus pada tugas-tugas manajerial semata, tetapi juga mampu memberikan motivasi serta inspirasi kepada bawahannya untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan bersama. Mereka juga mampu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif agar anggota organisasi merasa dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi secara maksimal. Dengan adanya kepemimpinan transformasional, diharapkan anggota organisasi akan lebih termotivasi untuk bekerja keras dan berinovasi sehingga dapat terciptanya tujuan organisasi bersama.


Jalan merupakan infrastruktur transportasi yang sangat penting dalam keseharian masyarakat. Dapat digunakan sebagai akses untuk mobilitas individu maupun barang, menunjang berbagai kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. Namun, kerusakan pada jalan sering kali menjadi masalah yang dapat menghambat kelancaran transportasi dan berdampak pada kegiatan masyarakat secara keseluruhan. 

Pemerintah memiliki peran penting dalam pengelolaan serta pembangunan. Melalui kebijakan publik yang dijalankan, pemerintah bertanggungjawab untuk memastikan bahwa fasilitas jalan aman dan nyaman digunakan oleh masyarakat. Pemerintah juga bertanggungjawab untuk merencanakan pembangunan serta perawatan jalan dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Tidak jarang masyarakat yang tinggal di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, melihat banyaknya jalanan rusak disana. Kondisi jalan yang rusak dan berlubang telah menyebabkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di daerah tersebut. Jumlah kecelakaan yang terjadi tentu sangat mengkhawatirkan bagi keselamatan masyarakat. Berdasarkan data Dinas Penataan Ruang Kabupaten Bone, anggaran yang dialokasikan untuk pemeliharaan jalan sangat minim, sehingga program pengaspalan jalan hanya sepanjang 18 kilometer untuk tahun 2019. Biaya pengaspalan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp32 miliar untuk sepanjang 12,6 kilometer, sedangkan pembangunan jalan yang bersumber dari dana alokasi umum (DAU) hanya sepanjang 5,5 kilometer dengan anggaran Rp11 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk perbaikan jalan di Kabupaten Bone. 


Dengan keterbatasan anggaran tersebut, berpengaruh pada kondisi jalan di Kabupaten Bone yang mungkin akan semakin terbengkalai dan tidak terawat. Hal ini juga dapat berdampak pada mobilitas masyarakat, efisiensi transportasi, dan keselamatan pengguna jalan. Tentu ini menjadi sebuah dilema bagi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas infrastruktur di daerah tersebut. Keterbatasan anggaran juga membuat proses perbaikan terhambat, sehingga kondisi jalan yang rusak terus dibiarkan tanpa penanganan yang memadai.


Dalam menanggulangi kerusakan infrastruktur jalan di kabupaten ini, para pemerintah memiliki beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan. Secara keseluruhan, pemerintah telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam hal ini, tetapi masih ada beberapa masalah yang menjadi penghambat. Peran pemerintah menjadi semakin berat seiring berjalannya waktu karena tanggung jawabnya untuk menjaga ketertiban dan kemajuan harus dipenuhi. 

Pemerintah harus melakukan beberapa peran sesuai dengan bagian dan fungsinya saat melakukan pekerjaannya. Peran pemerintah dalam pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Bone masih belum efektif dan mengalami beberapa hambatan yang perlu diperbaiki. Salah satu hambatan utama adalah kurangnya dana atau anggaran, meskipun Kabupaten Bone memiliki banyak kebutuhan.


Maka dengan itu, diperlukannya keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai penunjang keberhasilan penanggulangan kerusakan jalan di Kabupaten Bone. ASN diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya untuk menjaga infrastruktur jalan agar tetap dalam kondisi baik. Dukungan dan komitmen dari ASN dianggap sangat penting untuk memastikan bahwa penanggulangan kerusakan jalan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. 

Selain itu, poin terpentingnya adalah kepemimpinan transformasional sebagai hal yang krusial. Kepemimpinan transformasional akan membantu dalam mengkoordinasikan dan memimpin upaya penanggulangan kerusakan jalan dengan cara-cara yang lebih inovatif dan efektif. Kepemimpinan yang kuat dan efektif diperlukan untuk memotivasi semua pihak terkait, baik ASN maupun masyarakat, untuk bekerja sama dan bersinergi dalam menyelesaikan masalah kerusakan jalan.


Untuk menerapkan kepemimpinan transformasional dengan efektif dalam pegawai ASN, beberapa komponen kunci diperlukan, seperti dukungan organisasi, komitmen pemimpin, komunikasi yang efektif, partisipasi pegawai tingkat bawah, pembangunan koordinasi tim yang baik, dan penghargaan setiap prestasi yang dicapai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun