Tetangga memang memiliki peran yang cukup esensial dalam penyebaran informasi di pedesaan. Baik informasi positif maupun negatif dapat dengan mudah terdengar di telinga kita berkat tetangga. Informasi inilah yang menyebabkan Ujang sedikit kecewa karena memberikan uang berlebih kepada nenek.
Dapat memberikan sesuatu dengan ikhlas kepada orang lain adalah suatu pencapaian tak ternilai bagi diri kita. Namun apabila di kemudian hari terdengar bahwa pemberian kita terlalu berlebih menurut takaran orang lain sehingga kita terbayang-bayang dengan takaran tersebut, dapatkah dikatakan bahwa sebenarnya kita belum ikhlas memberikannya? Atau sudah ikhlas namun masih tertunda? Jika kata kegagalan dapat diartikan sebagai kesuksesan yang tertunda, lantas kata apa yang tepat untuk mengartikan keikhlasan yang tertunda?
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H