Mohon tunggu...
Pradhabasu Bhayangkara
Pradhabasu Bhayangkara Mohon Tunggu... -

Berani ngomong benar, bukan berani ngomong salah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demi Demokrat, Bebaskan Anas, SBY !!

12 Desember 2013   23:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:59 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13868668811966710545

www.kepalsuan.com

Salam Republik Wayangku Tercinta. Hasil survei Indo Barometer bertajuk 'Opini Pemilih Muda Terhadap Politik dan Demokrasi di Indonesia menjelang Pemilu 2014, Partai Demokrat hanya dipilih 2,7 persen dan berada di bawah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebanyak 4,7 persen, dan Partai Hanura sebanyak 2,8 persen. Partai Demokrat semakin karam, figur SBY sudah tak lagi berperan, kasus korupsi kian menjalar. Demokrat harus segera diselamatkan. Konvensi takkan bertahan jika elektabilitas partai saja tak memenuhi angka kisaran. Satu-satunya jalan menyelamatkan partai Demokrat adalah dengan mengembalikan lagi tokoh muda yang menjadi roda penggeraknya dahulu kala, siapa? Anas Urbaningrum. Berikut alasan dan 10 saran penyelamatan Partai Demokrat untuk SBY.

Mengapa harus Anas yang menyelamatkan Demokrat ?

Partai Demokrat memang identik dengan SBY, namun berkembangnya Partai Demokrat sebagai salah satu partai terbesar di Indonesia dan menjadi penguasa dalam 2 dekade tak bisa dilepaskan dari peran sentral Anas Urbaningrum. Mengapa Anas ? Anas adalah salah satu dari sepuluh tokoh muda berpengaruh di Indonesia berdasarkan hasil survei lembaga survey AS. Anas adalah tokoh muda Islam yang digadang menjadi pemimpin Indonesia ke depan. Anas didukung oleh banyak tokoh muda. Anas memiliki jaringan yang kuat di akar bawah partai Demokrat karena kebiasaannya yang sering silaturrahmi ke daerah. Anas memiliki dukungan dari tokoh politik sejawat dan senior. Anas didukung para kyai dan tokoh NU karena garis trahnya dan istrinya.Anas punya dukungan kuat dari HMI. Anas memiliki pendukung yang militan dan mempunyai ormas PPI. Selain itu kebiasaan Anas berwisata kuliner membuat banyak lapisan masyarakat mengenalnya. Elektabilitas yang menyatakan Demokrat turun karena Anas terbukti tak bisa dipertanggungjawabkan, bahkan hasil survey terbaru memaparkan jika banyak yang masih yakin jika Anas masih Ketum Demokrat yang sah. Bukankah Anas tersangkut korupsi ? 2 tahun Anas ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi kasus Hambalang, 2 tahun pula KPK tak bisa menemukan alat bukti. Banyak saksi yang menyatakan Anas tak terlibat. Tapi KPK tetap diam, malah Anas dicari-cari kesalahannya dengan alasan yang sama sekali tak masuk akal. Kalau memang SBY masih saying dengan Demokrat, SBY harus merehabilitasi nama Anas dan memintanya mengembalikan kejayaan Demokrat dari bawah.

10 Langkah Penyelamatan Demokrat Untuk SBY

1.SBY harus melepaskan jabatan Ketum Demokrat

2.SBY harus memberhentikan Menteri-menteri yang terindikasi korupsi

3.SBY harus berani meminta Boediono untuk fokus terhadap pemeriksaan KPK terkait Century

4.SBY harus berani mempersilahkan KPK untuk memeriksa Ibas Yudhoyono jika memang terkait korupsi Migas dan Hambalang

5.SBY harus berani memberikan keterangan di depan public terkait hubungannya dengan Sengman dan Bunda Putri

6.SBY harus berani mempersilahkan KPK memeriksa dirinya jika memang terindikasi terlibat korupsi

7.SBY harus memaparkan laporan keuangan partai Demokrat dan dana kampanye PIlpres 2004 & 2009

8.SBY harus berani menindak tegas kader-kader Demokrat yang sering melakukan keributan atau kebohongan publik

9.SBY harus berani mendesak KPK untuk segera memutuskan status hukum Anas dalam 1 bulan ke depan

10.SBY harus berani membersihkan nama baik dan mengangkat kembali Anas Urbaningrum sebagai Ketum PD jika terbukti tidak bersalah dalam 1 bulan kedepan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun