Mohon tunggu...
Pradana Sidiq Izzulhaq
Pradana Sidiq Izzulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030092)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kita Semua Mempunyai yang Namanya Inner Child

14 Maret 2021   01:51 Diperbarui: 14 Maret 2021   02:04 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang pertama ialah Sadari adanya inner child Langkah pertama yang harus kita lakukan untuk menyembuhkan inner child adalah menyadari keberadaanya. 

Banyak orang mengatakan menyadari adanya inner child membantu kita untuk mengeksplorasi diri dan menemukan akar permasalahan yang salam ini menganggu. 

Jika kalian ragu atau menolak menyadari adanya luka di masa lalu, maka proses penyembuhan akan sulit. 

Proses mengakui inner child sebagian besar hanya perlu dilakukan dengan mengenali dan menerima hal-hal yang menyebabkan luka di masa kanak-kanak. Mengungkap luka tersebut dapat membantu kalian untuk mulai memahami dampaknya.

Yang kedua ialah dengarkan apa yang di ikatan inner child, setelah menyadari adanya inner child yang terluka, kita juga perlu mendengarkan perasaan yang datang. 

Perasaan tersebut bisa saja muncul dalam bentuk gejolak emosi yang kuat, rasa ketidaknyamanan, atau luka lama. 

Jika kita dapat menelusuri perasaan ini kembali ke peristiwa masa kecil tertentu, kita bisa menyadari situasi serupa dalam kehidupan di masa dewasa yang memicu respons serupa.

Yang ketiga ialah meditasi, meditasi bisa menjadi metode bagus agar kita lebih terhubung dengan diri sendiri, sekaligus berhubungan lebih baik dengan inner child dalam diri. Meditasi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan emosional. 

Banyak riset membuktikan meditasi membantu meningkatkan kesadaran diri membuat kita lebih memperhatikan perasaan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membuat kita lebih mudah mengontrol emosi dan reaksi diri terhadap situasi yang memicu stres atau trauma.

Yang keempat ialah menulis jurnal, menulis jurnal bisa menjadi sarana yang bagus untuk melampiaskan emosi kita. Selain itu cara ini juga membantu kita mengenali pola-pola yang terjadi dalam kehidupan di usia dewasa yang ingin kita ubah. 

Untuk menyembuhkan luka inner child kita bisa mencoba menuliskan peritiwa-peristiwa tertentu di masa kecil yang masih membekas dalam ingatan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun