Mohon tunggu...
Pradana Putra
Pradana Putra Mohon Tunggu... Lainnya - teruslah berpikir, berusaha, dan berserah diri kepada Tuhan

" Menulislah, kelak kau akan dikenang sepanjang masa "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langkah Perjuangan

14 Juni 2020   01:30 Diperbarui: 14 Juni 2020   01:25 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pasar pagi hari (https://images.app.goo.gl/byKomi9YW3TDGf7r8)

" Dek..... ayo cepat !!!! ( teriak ibu) " 

" iya bu ..... " jawab diriku. Senyuman dikala pagi membuatku semangat untuk memulai aktivitas pada pagi hari ini. motor pun sudah dipanaskan setelah subuh tadi dan sekarang siap tuk dipakai ke pasar. Kala itu suasanya nya ramai para pencari nafkah, dalam hati saya pun berdoa berharap agar mereka diberikan keselamatan dalam bekerja. sesampainya di pasar tempat pertama yang kutuju adalah toko peralatan sekolah dan kemeja pria, tempat selanjutnya adalah toko sepatu, aku membeli sepatu pantopel warna hitam, kata abangku yang di pondok wajib memakai sepatu pantopel warna hitam.

Panasnya siang hari membuat aku dan ibu istirahat sejenak, haus pun terasa di kerongkongan kita, aku pun inisiatif untuk membeli bebrapa minuman dingin, nikmat sekali setelah merasakan minuman dingin tersebut membuat rasa haus kita hilang. aku dan ibu melanjutkan perjalanan pulang ke rumah, angkutan umum no.1 pun lewat di depan kita, aku dengan ibuku langsung naik angkutan umum tersebut.

Pukul 12.30 wib , Adzan Dzuhur pun menggema, menandakan ajakan untuk pergi shalat berjama'ah. sesampainya di rumah aku langsung mengganti sarung dan baju segera mungkin pergi ke masjid, tidak jauh koq masjid dengan rumahku hanya beberapa langkah dari rumahku. Tentram sekali hatiku setelah menunaikan shalat berjama'ah di masjid, hidangan makanan siang pun telah siap, tanpa habis pikir aku langsung mengambil prirng dan sendok untuk mengambil nasi dan beberapa lauk. " wah....kenyang... enak bu masakannya ( diriku memuji masakan ibu ), dengan senda guraunya ibuku menjawab " iya donk... siapa dulu..hahahahah ". Makan pun selesai, kata orang sih habis makan enaknya tidur. yah...tanpa pikir panjang aku pun lengsung menuju kamar tidur untuk tidur siang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun