Ya......., Lakukanlah apa yang anda pikirkan dan JANGAN PIKIRKAN saja APA yang anda lakukan.
kata ini demikian dalam bagi saya dan telah menginspirasi saya dalam beberapa hal. Karena dengan kata-kata itu saya jadi percaya diri dan berani melakukan apa yang telah saya rencanakan. Tidak seperti dulu, yang selalu analitis, bahkan kata temen saya, bisa over analitis dan kritis.
Entah apakah memang ada korelasi yang demikian erat antara menjadi orang yang analitis dengan menjadi orang yang bimbang, namun ini telah terjadi pada diri saya.
Contoh kecil, saat saya hendak membeli sebuah sepeda motor, karena motor yang saya pakai sehari-hari adalah milik orang tua, dan adik saya yang laki-laki di rumah mulai membutuhkan sepeda untuk aktifitasnya sehari-hari. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dan telah bekerja, saya akhirnya memutuskan harus beli sepeda untuk saya sendiri, sedangkan sepeda motor yang saya pakai sehari-hari, saya 'kandang'kan di rumah untuk di pakai adik saya.
Akhirnya saya menimbang-nimbang, tanya kanan-kiri, teman dan handai-tolan apa sepeda yang pas buat saya, untuk pekerja lapangan seperti saya, namun jarak yang ditempuh hanya dalam kota. Berbagai macam masukan dan usulan berseliweran di atas kepala. Namun sampai enam bulan kemudian, saya masih belum juga beli sepeda baru karena terlalu banyak pertimbangan. Cicilannya terlalu mahal, kurang cocok untuk medan tanjakan lah, kurang pas buat jarak pendeklah dan kurang-kurang yang lain.
"Itulah salah satu kelemahan orang yang analitis, terlalu melihat dan memikirkan detail, akhirnya nggak kelakon (tidak/ belum juga dilakukan)", kata salah seorang teman saya.
Saya pikir ada benarnya juga, saya terlalu memikirkan banyak hal yang terlepas dari inti persoalan bahwa, saya butuh sepeda motor. Bagaimana model dan rupa motor bahwa itu adalah kendaraan yang bisa saya naiki, dan pasti bisa dengan segala kelemahan dan kekurangannya.
Saya jadi teringat, saat mengikuti sebuah pelatihan saat awal-awal masuk kuliah tujuh tahun lalu. Seorang tutor/ fasilitator mengatakan bahwa untuk menjadi seorang penulis, maka segera tulislah ide atau gagasan yang ada di pikiran, jangan terlalu dipikirkan apa yang akan ditulis, soal jelek, bagus, benar salah itu akan diketahui saat tulisan itu selesai di tulis atau diketik.
SO........ lakukanlah apa yang anda pikirkan, jangan pikirkan apa yang anda lakukan............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H