Mohon tunggu...
Prabu Mulya Singacala
Prabu Mulya Singacala Mohon Tunggu... Relawan - Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Mulya Institut (MI) pendor sekolah berkebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Guru PAUD; pilihan perempuan atau laki-laki

7 Januari 2025   14:25 Diperbarui: 7 Januari 2025   14:25 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kegiatan UAS Mahasiswa PIAUD yang mayoritas perempuan (Dokpri)

Disini peran PAUD yang di doreng dan lebih banyak pendidik dari mereka kaum perempuan bukan laki-laki. 

Fitrah perempuan

Guru PAUD sepertinya sudah menjadi takdirnya perempuan, 5 lembaga PAUD yang di temui dan dilakukan wawancara 4 lembaga PAUD 100% diisi oleh guru berlatar belakang kalamin perempuan, sementara 1 lembaga ada laki-lakinya. 

Yang menarik perhatian dari 1 lembaga itu, perbandingan laki dan perempuan itu 2:1 artinya 2 perempuan dan 1 laki-laki. Memang Guru PAUD itu tidak banyak, per satu lembaga dihuni oleh rata-rata 4 guru saja. 

Dalam hal perempuan, terdapat pertimbangan yang menjadi latarbelakang kenapa perempuan lebih tertarik pada PAUD daripada laki-laki, hal ini menunjukkan bahwa perempuan dalam beberapa studi lebih apik, telaten, bisa menjaga emosi dan Tetu yang paling menarik adalah lebih dekat dengan anak-anak. Oleh karena itu fitrah perempuan menjadi guru PAUD tidak bisa dipertanyakan lagi.

Kesimpulan 

Dari fenomena sebagaimana digambarkan diatas, maka guru PAUD lebih banyak perempuan dan sangat sedikit dilakukan oleh kaum laki-laki walaupun sejarah mencatat pendidikan terbaik yang dicatat Alqur'an adalah Lukman dan Lukman itu menunjukkan pada kaum laki-laki. Wallahualam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun