Mohon tunggu...
Prabu Mulya Singacala
Prabu Mulya Singacala Mohon Tunggu... Relawan - Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Mulya Institut (MI) pendor sekolah berkebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Guru PAUD; pilihan perempuan atau laki-laki

7 Januari 2025   14:25 Diperbarui: 7 Januari 2025   14:25 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kegiatan UAS Mahasiswa PIAUD yang mayoritas perempuan (Dokpri)

Guru PAUD; pilihan perempuan atau laki-laki 

Oleh: Mulya 

Setiap tahun penerimaan mahasiswa baru (PMB) universitas Majalengka prodi pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) selalu didominasi calon mahasiswa berjenis kelamin perempuan, tidak ada dari mereka yang berjenis kelamin laki-laki, entah kenapa?., apakah PAUD diperuntukkan untuk kaum perempuan saja?, atau ada hal lain. Tulisan ini sengaja diangkat untuk menjawab pertanyaan diatas, maki kita simak jawabannya. 

Latarbelakang PAUD

PAUD merupakan lembaga pendidikan yang mengurusi anak-anak dibawah 6 tahun, mereka identik dengan asuhan dan bimbingan yang telaten, sehingga mereka sangat cocok di bimbing atau diasuh oleh perempuan. 

Pengasuhan perempuan dalam beberapa teori tidak lebih baik dibanding dengan pengasuh laki-laki, dalam kisah Lukman yang Allah catat dalam Al-Qur'an bahwa Lukman itu laki-laki yang memberikan nasihat-nasihat baik pada anaknya, "wahai anaku janganlah kalian syirik kepada Allah, karena syirik itu adalah dosa yang sangat besar", begitu gambar pendidikan seorang ayah yang memberikan ketegasan pada anak disaat masa pengasuhan. 

PAUD sudah menjadi bagian ilmu pengetahuan, PAUD bagian dari ilmu pendidikan dalam Islam, dimana ada pendidikan anak, remaja dan bahkan dewasa. Mengenal PAUD, masuk pada golongan mumayiz (anak dibawah pengasuhan) kewajibannya tidak hanya pada Ibu melainkan pula pada ayah. 

Pada pase perkembangan anak, Islam memandang pada tiga bagian, pertama janin, kedua mumayiz, dan ketiga baligh. Masa janin dimana ada dalam kandungan ibu, para pakar pendidikan menyatakan bahwa pendidikan anak dimulai sejak dikandung, apakah dengan asupan makanan yang baik, mengelola emosional dengan bijak dan lain sebagainya sehingga hubungannya erat dengan spiritualitas ibu. 

Pada pase mumayiz, anak berusia belia, dikatakan 6 tahun ke bawah atau belum masuk pada masa pra baligh dimana ketika 7 tahun anak harus didik dengan tegas dan bahkan dipukul apabila belum terbiasa melaksanakan titah agama seperti shalat, mumayiz menjadi model pendidikan pra sekolah, pendidikan yang disiapkan dengan kesenangan dan perhatian perkembangan otak anak. 

Sementara masa baligh, masa dimana anak mempu menjadi diri sendiri dan anak mempunyai tanggung jawab secara Agama dan individu nya. Fase baligh ini menjadi fase dimana anak akan terlihat baik apabila mempunyai latarbelakang yang baik dan begitu pun sebaliknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun