Oleh: MulyaÂ
Sebuah perencanaan yang apik sekaligus inspiratif dilakukan pengajar Universitas Majalengka, kampus swasta yang sedang membangun asa untuk terwujudnya generasi unggul dalam persiapan tahun 2045 sebagai generasi emas. Oleh karena itu Universitas Majalengka berkewajiban dalam menyiapkan generasi bertalenta.Â
    Sebagai kampus, menyiapkan generasi unggul tidaklah mudah, perlu keberanian dan langkah nyata yang disiapkan, salah satu wadah yang dikembangkan adalah kelas menulis, kelas yang membina sekaligus mendiskusikan gagasan yang dapat dikonsumsi sekaligus disebar keluar sebagai sumbangan positif dalam mengisi peradaban saat ini, kemudian menulis dijadikan jalan untuk melempar gagasan itu, karena dengan menulis peradaban hari ini dapat dijadikan gambaran untuk memenuhi hasrat peradaban yang akan datang. Semoga.Â
Salah satu yang harus dilakukan di abad ini adalah kolaborasi, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri begitu pula dalam pengembangan pengetahuan, kolaborasi sangat penting. Oleh karena itu kolaborasi menjadi tema dunia dalam mewujudkan dunia lebih baik.Â
   Issue lingkungan, air, udara dan lainnya menjadi issue yang terus di perbincangkan. SDGs yang di gagas PBB memberikan tuntunan adanya kolaborasi, issue yang ada tidak bisa di garap secara mandiri, tetapi harus di lakukan bersama dan bahkan lintas ilmu, metode serta generasi. Dengan demikian, issue yang ada harus dapat diselesaikan dengan kolaborasi.Â
    Metodelogi ilmu pengetahuan berkembang pesat , dengan adanya interdisipliner dan transdisipliner memungkinkan adanya kolaborasi inter dan antar ilmu sehingga pengetahuan akan saling melengkapi untuk membangun peradaban yang berkesinambungan.Â
  Kelas menulis yang di luncurkan hari ini membawa pesan bahwa kita akan bangun dan pasti terbangun dengan kolaborasi, kampus swasta tidak lagi menjadi kendala bahkan hari ini banyak yang berprestasi lahir dari kampus swasta. Kolaborasi melalui kepenulisan dengan memanfaatkan metodologi pengetahuan interdisipliner dan transdisipliner Jedi kenyataan.Â
   Sebagaimana teori yang dibangun dari kolaborasi adalah model pentahelix yang dikembangkan oleh Riyanto (2018), model ini berkembang dengan istilah model ABCGM (Akademik, Bisnis, Community, Gaverment dan Media). Model ini pula yang beberapa tahun lalu menginfirasi Gubernur RK dalam menjalankan roda pemerintahannya, oleh karena itu teori kolaborasi telah menjelma menjadi kebutuhan dalam memenuhi keberlangsungan kehidupan dimasa yang akan datang.Â
InspirasiÂ