Bersua Lagi Setelah 22 TahunÂ
Oleh: MulyaÂ
Pengalaman lalu setelah 22 tahun terungkap lagi, sebuah cerita lucu dan seru dirangkai ingatan seolah hidup pada zamannya padahal tidak, ini bukan tahun dimana semua teralami dengan kegiatan yang jadi pengalaman tapi ini tentang dimana rindunya pada saat dimana kita hadir sebagaimana teman dan sekaligus fatner dalam mengukir cita-cita.Â
     Tentu menjadi seru, tawa dan canda persis saat waktu itu teralami, tak terpikir apakah waktu telah jauh melampaui kegiatannya, padahal hitungannya sudah sampai kepala dua, entah ini mimpi atau hanya hayalan, tapi ini makna pertemanan yang semua orang merindukan adanya pertemuan.Â
     Ya ini sebuah pertemuan, rencana Allah sungguh luar biasa, tak ada niat dan rencana, datanya begitu tiba-tiba, ini harus bertemu dan jadi bertemu. Sebuah anugrah tak terhingga, sampai aku dan teman saling bersama dan mengulang cerita sesungguhnya. Seru... Sangat seru dan menggembirakan. Terimakasih sahabat.Â
Sebuah ceritaÂ
Rangkaian cerita demi cerita terus mengalir hingga lupakan waktu yang ada, canda dan tawa lengkap jadi nostalgia yang bahagia dan terus terukir dalam sebuah kata yang terucap bak penutur profesional.Â
     Teman Kamajaya, dulu bertempat tinggal sama disebuah apartemen yang menolak disebut Kobong walaupun kegiatan yang dibangunnya bak pesantren percontohan dengan santri manusia generasi bergengsi dengan fikiran cemerlang ada di kepalanya.Â
    Mahasiswa jadi panggilan setiap penghuni apartemen, mereka sangat bersahaja termasuk sahabat Kamajaya, tangannya terampil, langkahnya giat dan semangatnya melampaui keinginan yang di bangunnya. Dia santri pengabdi sang Guru yang memberikan keberkahan atas ilmunya, itu Kamajaya.Â
    Sahabat bersua lainnya Wahid, sebuah nama yang cukup satu ya "Wahid" berasal dari kota udang-Cirebon-sebelah timur kota Jawa Barat yang sering pula disebut kota kelahiran wali Syekh Syarif Hidayatullah dalam catatan sejarahnya.Â