Perjalanan hidup manusia sangat unik, bangunannya akan tercipta dari kesadaran dan kokohnya dari cita-cita. Kebersamaan merupakan jalan untuk meraihnya. Kalimat itu terbaca sangat puitis, dalam menggapai cita-cita perlu adanya dorongan kebersamaan orang-orang terdekat yang mengerti apa yang sedang kita usahakan dan upayakan, oleh karenanya, perjalan hidup manusia akan sukses apabila dilakukan bersama-sama.Â
Kegiatan membaca menjadi nilai positif dalam membangun cita-cita dan citra, seorang pendidik akan merasakan manfaat ketika cakrawala bacaannya diperluas, ilmu pengetahuan tentu ada didalamnya dan itulah buku-buku yang seharusnya menemani kita semua.Â
Dengan membaca, kita akan sanggup menyapa dan merasa, tatkala kehidupan ini menuntutnya maka pengetahuan itu jalan untuk memenuhi kebutuhannya.Â
Sirah Nabawiyah Muhammad Saw tatkala Allah akan menitipkan pesan ilahiyah, Nabi Muhammad dipaksa untuk membaca, membaca dan membaca. Singkatnya, ketika Jibril as membawa muzizat Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad Saw, ayat yang pertama Jibril bawa adalah Iqra (bacalah) sampai tiga kali Jibril melafalkannya.Â
Selanjutnya, Nabi bertanya? Apa yang harus di baca, bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan mu, "iqra bismirabikal ladzi khalak" begitu selanjutnya sampai Nabi membaca ayat tersebut hingga 5 ayat.Â
Pesan itu, Allah SWT tempatkan dalam surah Al-Alaq yang tersusun dalam Alquran juz 30 (baca Alquran). Dengan pesan itu, membaca menjadi penting tidak hanya bagi pelajar, pendidik dan siapapun manusia yang diciptakan Allah diberikan potensi akal maka wajib hukumnya membaca, membaca dan membaca.Â
Ilmu pengetahuan yang cakrawalanya terbentang luas seluas bumi, langit dan segala isinya, kita harus mempu membacanya terlebih kita harus mempu membaca diri sendiri, keadaan diri banyak yang kita tidak ketahui, terkadang kita lebih bisa membaca orang lain dan harusnya sebaliknya kita harus menyuruh membaca diri kita pada orang lain pula.Â
Membaca diri orang lain sangat pintar dan seperti berilmu, tetapi membaca diri justru sangat bodoh dan polos. Kemampuan membaca harus dimulai dengan membaca diri sehingga pesan Allah "bacalah dengan atas nama Tuhan yang telah menciptakan mu" itu memberikan pesan bagaimana membaca diri dimulai dengan merenung ciptaan Allah yang ada pada diri kita.Â
Disampaikan oleh Prof. Imam Suprayogo salah satu Guru Besar UIN Malang, beliau menyampaikan. Kemampuan membaca diri sendiri adalah penting, banyak orang melakukan kesalahan karena banyak membaca orang lain tetapi tidak mampu membaca dirinya sendiri.Â
Bacaan kita tentang buku, majalah, koran, surat kabar, pesan WA dan lainnya itu hanya cara kita membiasakan diri membaca informasi yang tercecer diluar sana. Pengetahuan kita akan terbuka, pikiran kita akan mempu menyapa dan menerima dan itu jendela Dunia.Â