Rekognisi Pembelajaran Lampau menjadi tema utama yang diusung Universitas Majalengka dalam seminar offline dan online hari Kamis,9/6/22 bertempat di auditorium universitas Majalengka.Â
Metode online dan offline dipilih agar informasi yang disampaikan para pemateri dapat dijangkau oleh masyarakat yang hadir langsung dan masyarakat yang ada di dunia Maya.Â
Tema RPL menjadi tema sentral dalam seminar tersebut, hair para pembicara yang langsung dari setiap ahli kementerian desa Prof. Dr. Yoyon dan pemateri internal Jaka Sulaksana, PhD.Â
Rektor universitas Majalengka Dr. Adi Budiman dalam pengantar seminar menyampaikan bahwa UNMA akan senantiasa hadir ditengah masyarakat dan berusaha menjadi pelayan terbaik bagi masyarakat. Kehadiran RPL menjadi tantangan bagi UNMA untuk berpihak pada masyarakat yang mempunyai keahlian tertentu dalam bidangnya dan dapat diakui secara akademik melalui penerbitan Ijazah.Â
Hadir para peserta dari Asosiasi Pengurus Badan Permusyawaratan Desa dari 332 Desa yang ada di Kabupaten Majalengka. Juga ada dari unsur lainnya seperti penyuluh pertanian, pendamping desa dan lainnya.Â
Sambutan RPL Desa sangat bagus dari para BPD Desa. Mereka ingin para aparatur desa mempunyai kualifikasi pendidikan yang setandar perguruan tinggi sehingga RPL ini harus terwujud.Â
Kontekstualisasi RPL di kembangkanelalui pengakuan pengalaman dibidang dimana peserta menggelutinya dengan terus menerus dan jangka lama. Sehingga kompetensi kerja mereka dapat terukur dengan baik.Â
Terobosan RPL oleh kementerian pendidikan tinggi memberikan pesan bahwa sekolah tidak terbiasa dan bahkan dapat disebut dengan belajar sepanjang hayat.Â