Mohon tunggu...
Prabu Mulya Singacala
Prabu Mulya Singacala Mohon Tunggu... Relawan - Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Mulya Institut (MI) pendor sekolah berkebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sarapan Pagi

30 Juni 2020   07:01 Diperbarui: 30 Juni 2020   07:01 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Mulya S, ilustrasi sarapan pagi di kawasan pengunungan wilayah Argapura Kab. Majalengka, diambil saat kunjungan hari Minggu tgl 28/06/2020.

Air satu gelas, pisang goreng tiga potong rasanya menjadi penggerak roda harapan. Tak perlu menghadirkan roti bakar, jus lemon dan lainnya karena itu tidak jadi ukuran kebahagiaan. 

Seorang petani banyak yang memulai pagi hanya dengan segelas air hangat, mereka mampu bertahan hingga pukul 9, dan pada jam itu pula mereka memulai makan pagi sambil sejenak beristirahat dari pekerjaannya. 

Indah rasanya, kebiasaan itu terus berulang-ulang, hari ke hari hingga sampai pada masa panen dimana tanaman itu dirawatnya, dan itu semua diawali dengan pagi yang indah. 

3. Bangun kebiasaan dengan kebahagiaan 

Penting bagi semua orang, apabila memulai sesuatu haruslah dibangun dengan kebahagiaan, karena rasa bahagia itu penghantar pada kesuksesan. 

Teringat tulisan di FB dengan judul nasihat Gus Dur tentang shalat, Beliau menuampaikan, jadikan shalatmu sebagai cara kamu berkomunikasi dengan Allah, bayangkan kamu baca salam dan Allah menjawabnya indah bukan. 

Sepirit itu memberinya rasa bahagia, kita sapa pagi dengan kegembiraan seraya membaca pujian pada Allah sang pemilik alam. "Segala puji bagi Allah yang telah membangunkan kami dari kematian". 

Rasanya bahagia, karena kita hidup kembali setelah kita tak sadarkan diri dari tidur yang nyenyak. Jadikanlah aktifitas itu terus-menerus, sampaikan pujian pagi pada sang pemilik alam. Dan kita akan bahagia. Selamat sarapan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun