Mohon tunggu...
Prabu Kresna
Prabu Kresna Mohon Tunggu... -

saya hanya rakyat biasa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kemiskinan Akan Selalu Ada Selama Masih Ada "YUDAS" di Dunia Ini

7 April 2012   12:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:55 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Momentum Paskah tahun ini saya di ingatkan kembali akan suatu kisah dalam Alkitab Perjanjian Baru, dalam Yohanes 12 : 1-8, dengan judul perikop Yesus diurapi di Betania. Dalam kisah ini dituliskan suatu peristiwa enam hari sebelum Paskah, dimana Yesus datang ke Betania di tempat tinggal Lazarus yang telah mengalami mukjizat Tuhan dengan dibangkitkan diantara orang mati oleh Yesus. Disitu diadakan  perjamuan untuk Yesus, dalam peristiwa itu ada suatu kejadian dimana seorang perempuan bernama Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu dan menyekanya dengan rambutnya. Dalam peristiwa ini ada suatu dialog dari seorang Yudas Iskariot, yang berkata "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin" (Yoh 12 : 5).  dalam perikop ini juga dijelaskan sebenarnya maksud ucapan dari Yudas ini bukanlah karena ia memperhatikan nasib orang miskin melainkan ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya (ayat 6). Seperti diketahui Yudas adalah murid Yesus yang ditunjuk sebagai bendahara diantara murid-murid lainnya. Mendengar apa yang dikatakan Yudas tersebut, Yesus berkata " Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. (ayat 7) Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.'' (ayat 8)

Dari kisah diatas ada satu penekanan yang mengingatkan saya mengapa sampai sekarang kemiskinan masih ada di seluruh penjuru bumi ini. Sejak 2000 tahun yang lalu, Yesus telah mengatakan bahwa orang-orang miskin selalu ada karena ada orang-orang seperti Yudas Iskariot, yaitu seorang pencuri. Kemudian di dalam perikop ini juga saya dapati bahwa Yudas Iskariot adalah salah satu murid Yesus, disini dapat kita lihat bahwa ternyata pencuri yang menyebabkan kemiskinan ini berada diantara orang-orang yang dekat dengan Tuhan, bahkan dia adalah pengikut Yesus. Fenomena ini ternyata bisa kita lihat sampai saat ini, dimana kemiskinan masih ada sejak ribuan tahun yang lalu karena masih adanya "pencuri" seperti Yudas. Dan ada suatu fenomena bahwa ternyata orang-orang yang kelihatan dekat dengan Tuhan masih melakukan perbuatan layaknya Yudas sebagai murid Yesus, banyak "pencuri" yang berada di tempat-tempat ibadah, bahkan mereka disanjung layaknya malaikat oleh umat ketika "pencuri" tersebut bisa memberikan dukungan dana untuk suatu aktivitas keagamaan bahkan pembangunan fisik suatu tempat ibadah.

Sebagai penutup tulisan saya ini, mari kita mulai dari diri kita masing-masing agar negeri  ini menjadi lebih baik lagi dan kemiskinan menjadi berkurang di negeri ini. Dan semoga "Yudas" tidak bertambah banyak di negeri ini.

Selamat Paskah untuk kompasianer yang merayakannya. Gbu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun