Tukang bangunan itu kadang lebih tinggi derajatnya "kepercayaan nya "daripada kita yang setiap hari sujud kepada Yang Maha Kuasa,
lha mau bagaimana lagi,
mereka nggkak punya jaminan pekerjaan, gaji juga segitu2 aja, malah kadang banyak diomelin nya daripada dipuji.
tapi ya demi anak istri , beliau2 ya enjoy saja melakukan apa yang dikerjakan.
kita tidak akan mengomentari serikat pekerja dll, tapi kita akan mencari jalan keluar yang Hakiki dari apa yang mereka khawatirkan selama ini,
bahwa kemudahan hidup adalah tergantung amal & perbuatan masing2.
ada upaya pengujian dengan sarana2 pra sarana yang mengakomodir sisi Maksiat manusia,
ataupun upaya pembersihan dengan sarana kesempitan bertahun2 yang melanda hidup kita.
kabeh iku podho wae,
miskin kita tidak punya apa-apa
kaya juga kita tidak punya apa-apa.