Mohon tunggu...
Prabu Bolodowo
Prabu Bolodowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

" I WANT TO MAKE HYSTORY, NOT MONEY."

Selanjutnya

Tutup

Politik

Novela Nawipa, Saksi Sidang MK yang Suka Menulis Puisi

13 Agustus 2014   15:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:40 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski bukan artis telenovela, Novela Nawipa (Kompas.com menulis Mawipa) tidak hanya menjadi headline disejumlah media online, namun juga laris menjadi nara sumber acara talk show. Seperti pagi ini, ia hadir di acara Apa Kabar TVOne.

Dalam sidang gugatan pilpres yang diajukan capres no.1 yang berlangsung 12 Agustus 2014, perempuan yang mengaku dari Kampung Awaputu, Kabupaten Dogiyai, Papua, kesaksiannya  mencairkan suasana sidang. Sidang MK yang biasanya bersuasana agung dan khidmat, mendadak hari itu penuh gelak tawa seluruh hadirin mendengar kesaksian Novela.

Begitupun hakim Mk Patrialis Akbar sampai perlu garuk kepala mendengar jawaban Novela dengan aksen Papua yang kental dan semangat menggebu-gebu. Tidak sedikit peserta sidang yang menganggapnya seolah sedang marah.

Namun dalam acara Apa Kabar di TVOne pagi tadi, Novela menjawab bahwa gaya bicaranya memang seperti itu.

Sayang dalam acara Apa Kabar tersebut, pemandu acara tidak menanyakan sedikitpun biografi Novela. Padahal sebenarnya pemirsa penasaran dengan latar belakang Novela Nawipa yang bergaya cukup "alamiah" saat bersaksi di persidangan MK.

Penasaran dengan sosok Novela Nawipa, sayapun ngulik di google. Ternyata Novela Nawipa perempuan yang suka menulis puisi.

[caption id="attachment_352626" align="aligncenter" width="524" caption="facebook : Novela Nawipa"][/caption]

Disamping suka menulis puisi, Novela juga tercatat di no. urut 46 caleg.kpu.go.id.

[caption id="attachment_352633" align="aligncenter" width="649" caption="kpu.go.id"]

14078949731714697469
14078949731714697469
[/caption]

Andai para hakim MK memahami biografi para saksi yang diajukan pemohon, sidang gugatan pilpres 2014 dipastikan tidak perlu bertele-tele. Cuma buang energi. Pasca pilpres 9 juli, bangsa ini sejatinya sudah hidup normal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun