Kosakata "ngupil" ternyata belum termuat di Wikipedia. Ketika saya klik Wikipedia untuk mencari definisi "ngupil" atau "upil", justru yang muncul laman macam ini; Nah, agar pembaca tidak bingung, saya akan membuat definisi "ngupil". "Ngupil" merupakan aktifitas membersihkan kotoran dilobang hidung dengan menggunakan jari. Manusia normal biasanya menggunakan jari tangannya. Penggunaan jari sebelah mana ini disesuaikan dengan diameter lobang hidung. Maka jika lobang hidung Anda diameternya lebih kecil dari ujung kelingking Anda, saya sarankan jangan menggunakan jempol untuk mengorek upil di dalam hidung Anda. Karena jika hal demikian dipaksakan, ekspektasi Anda tentang nikmat akan meleset, dan sebaliknya rasa sakit yang di dapat. Sejak kapan aktifitas "ngupil" dilakukan? Telah dua hari tiga malam saya menjelajah internet. Namun saya belum menemukan lembaga survey yang kredibel melakukan survey tentang "ngupil". Juga belum saya temukan buku ilmiah yang mengupas secara komprehensif soal "ngupil". Namun menurut survey om google aktifitas ngupil dilakukan oleh kanak-kanak hingga orang dewasa. Seperti ini gambarnya : Ngupil Menentukan Kepribadian? Betul. Berikut ini saya tampilkan "Ngupil Menentukan Kepribadian" menurut survey om google, * Orang yang menganggap waktu adalah uang : Kalo ngupil, 2 lobang sekaligus (Sekali mendayung, 2 pulau terlampaui). * Orang yang perfeksionis: Kalo mo ngupil, cuci tangan sampai bersih. Setelah ngupil, tangannya dicuci lagi, dan hidungnya di kompres dengan alkohol untuk mencegah terjadinya infeksi karena saat ngupil, bisa saja jari tangan melukai hidung. * Orang yang berlibido tinggi: Saat ngupil, jarinya dimasukkan dan dikeluarkan dan dimasukkan dan dikeluarkan dan dimasukkan dan dikeluarkan dan dimasukkan dan dikeluarkan dan dimasukkan dan dikeluarkan dan dimasukkan dan dikeluarkan dan dimasukkan dan dikeluarkan, sampai keluar lendir. * Orang yang suka provokasi: Menggunakan jari orang lain untuk ngupil. * Orang yang tidak berpendidikan tapi punya sopan santun: Menggunakan jari orang lain untuk ngupil, dan mengucapkan terima kasih setelah selesai. * Orang yang inovatif: Menggunakan jari kaki untuk ngupil. * Orang berjiwa samurai: Saat ngupil, jari dimasukkan ke hidung, ditarik keatas, diturunkan kebawah, tarik ke kiri kemudian tarik ke kanan. * Orang yang suka petualangan: Selalu mencoba untuk meraih celah yang tak pernah diraih tiap kali ngupil. * Orang yang mempunyai manajemen waktu yang tinggi: Ada jadwal untuk ngupil per minggu, dan selang waktu untuk ngupil tiap kali ngupil. * Orang yang bagaikan punuk merindukan bulan: Mencoba untuk melompat-lompat, dan mengharapkan upilnya akan turun dengan sendirinya. * Orang yang ga tahan digelitik: Sambil ngupil sambil tertawa. * Orang yang mengikuti perkembangan teknologi: Ngupil dengan memakai antenna handphone. * Orang yang ga mau menghabiskan waktu tuk melakukan hal sia-sia: Membuka lebar hidungnya dan menyuruh orang lain untuk ngintip apakah ada upil didalam, karena ga mau sia-sia masukin jari ke hidung tapi ternyata ga ada upil. * Orang yang taat beragama: Berdoa dulu sebelum ngupil. * Orang yang pilih kasih: Hanya ngupil lobang hidung sebelah kiri, sedangkan yang kanan dibiarkan begitu saja. * Orang yang adil, arif dan bijaksana: Kalo upil dari lobang hidung sebelah kiri lebih banyak dibanding upil dari hidung sebelah kanan, maka dia akan memasukkan sedikit upil dari lobang hidung sebelah kiri kedalam lobang hidung sebelah kanan, baru mulai ngupil lagi. * Orang yang plin-plan, alias baru makan buah simalakama: Ngupil salah, ga ngupil salah, ngupil salah, ga ngupil salah, ngupil salah, ga ngupil salah, ngupil salah, ga ngupil salah, ngupil salah, ga ngupil salah. * Orang yang pelupa: Saat jari tangan sudah didalam hidung, sesaat dia lupa apa yang ingin dia lakukan dengan memasukkan jari ke hidung. *Orang yang berteriak "huuuuuuu.....!" setelah ngupil : [caption id="attachment_89651" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi kompas.com"][/caption] Salam ngupil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H