Mohon tunggu...
Prabu Bolodowo
Prabu Bolodowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

" I WANT TO MAKE HYSTORY, NOT MONEY."

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nasib Puisi Chairil Anwar Pasca Redenominasi

29 Desember 2012   09:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:51 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyair angkatan 45 yang populer dengan puisinya “Aku Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi”, kini sedang galau. Kegalauan Chairil Anwar tak lain menyikapi RUU tentang Redenominasi rupiah yang tengah digodok anggota dewan. Jika RUU tersebut disetujui DPR, maka pecahan Rp. 1000 (seribu) berganti menjadi Rp.1 (satu).

Akibatnya   judul puisi Aku Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi juga akan mengalami denominasi judul menjadi Aku Ingin Hidup Setahun Lagi . “Duh! bisa hilang aura kesakralan puisiku nantinya”, gumam Chairil Anwar.

Redenominasi juga sedang bikin galau wong solo. Kota yang pernah dipimpin Jokowi, kini seluruh warganya sedang berlatih mengucapkan prasa “nuwun setunggal sebagai dampak redenominasi nuwun sewu”.

Sementara tetangga kota Solo, yaitu Semarang, sejumlah anggota DPRD setempat sedang merapat ke badan anggaran pusat minta dana besar buat rapat pleno tentang perubahan penamaan bangunan bersejarah Lawang Sewu menjadi Lawang Siji.

Sosialisasi redenomnasi rupiah rupanya juga melanda Medan dan pelosok Sumatra Utara. Sejumlah kepala daerah diberitakan sedang mengumpulkan warga bermarga Pangaribuan. Menurut salah seorang bupati, sesuai UU redenominasi, marga pangaribuan akan berganti menjadi pangasatuan. Begitu pun pasaribu akan menjadi pasatu. “Pokoknya yang pakai nama seribu, harus diubah benjadi satu”, demikian dalam orasinya.

Ok, deh! Sebagai apresiasi kepada kawan-kawan yang telah membaca postingan ini saya ucapkan bersatu-satu terima kasih. (maap, saya hanya ingin mensukseskan redenominasi ucapan beribu-ribu terima kasih. hehehe…)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun