Mohon tunggu...
Prabu Bolodowo
Prabu Bolodowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

" I WANT TO MAKE HYSTORY, NOT MONEY."

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Ini Jawaban Yamaha, Kenapa Shockbreker NMAX Dibikin Keras

16 Mei 2015   05:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:56 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14315968461311829954

Kepincut dengan tulisan para blogger otomotf yang telah mencoba performance skutik NMAX disejumlah blog, saya bergegas nyambangi dealer Yamaha motor dekat rumah.
Namun saat itu unit belum ada dan oleh SPG dijanjikan awal maret motor anyar 155cc besutan pabrik berlambang garputala ini baru dikirim.

Singkat cetita, awal Maret saya datang lagi dan langsung melakukan transaksi secara tunai.
"Lho pak, katanya kredit?" ucap SPG dengan nada minor.
"Rencananya memang kredit. Tapi tetnyata kartu debit saya cukup uangnya", jawabku.

Lalu SPG ga betkata lagi. Ia langsung bikin faktur dan menyuruhku menuju kasir. Wajah manisnya hilang. Beda banget saat pertama kali aku jumpa dia dan menyatakan ingin kredit motor baru.

Beres gesek kartu, lalu aku pulang. Besoknya motor diantar ke rumah. Saat itu juga motor anyar ini kukendarai keliling kompleks, setelah mampir minum pertamax Rp.50.000.

Sekilas cerita saat di SPBU. Nyaris semua orang ngeliat aku, eh... NMAX. Bahkan sejumlah orang mendekat lalu jeprat-jepret dengan hp berkamera. Sejenak aku bagai selebritis.

Sejatinya, performance NMAX sudah banyak ditulis. Sayangnya para blogger mengulas dengan sisi positif : stabil bermanuver, mantab handlingnya dan responsif mesinnya.

Namun bagi saya, kekurangan NMAX adalah meaplikasikan shockbeker belakang yang keras. Tidak seperti motor matic umumnya yang lembut. Apalagi jika kita terbiasa nunggang motor sport 250cc yang memakai shockbeker empuk, maka saat mengendari NMAX akan tersiksa.

Ketika masalah shockbeker demikian saya tanyakan ke Yamaha-center via email, inilah jawabannya :

Agaknya desainer yamaha lupa, jika konsumen disini lebih suka beli motor untuk transportasi sehari-hari dibanding buat balapan di sirkuit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun