Mohon tunggu...
Prabu Bolodowo
Prabu Bolodowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

" I WANT TO MAKE HYSTORY, NOT MONEY."

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gayatri Wailissa Anggota BIN?

25 Oktober 2014   23:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:44 2059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Metrotv dalam berita sore ini menyiarkan ayah Gayatri, Deddy yang mengatakan putrinya itu mendapat bimbingan dari sejumlah petinggi TNI, beberapa di antaranya Jenderal TNI Moeldoko dan KSAD Letjen Gatot Nurmantyo. "Yang jelas foto ini adalah Gayatri sudah diterima sebagai anggota BIN. Tapi baru digembleng selama tiga bulan, dia sudah pulang ke Rahmatullah," kata ayah Gayatri, Deddy Darwis Wailissa, sesaat sebelum putrinya dimakamkan di Ambon,  Sabtu (25/10/2014).

Selama penggemblengan, gadis 17 tahun itu berlatih bela diri kungfu, menembak, berenang, dan menyetir. Namun takdir berkata lain. Perempuan yang menguasai 14 bahasa asing itu meninggal saat masih menjalani pendidikan. Indonesia berduka. Sementara publik meratapi kepergiannya dengan duka mendalam. Publik tak percaya, gadis “ajaib” yang mampu menguasai 14 bahasa asing ini meninggal mendadak diusia belia.

Namun kepergianya semakin misterius, ketika ayah gayatri menyatakan bahwa putrtinya sudah digembleng BIN selama tiga bulan. Publik bertanya, benarkah Gayatri direkrut BIN?

Tak mudah memperoleh jawabannya. Apalagi minset publik memahami BIN itu sebagai lembaga angker, rahasia, misterius, tertutup, klandestin, dan bahkan kekerasan. Terkadang mindset awam ini masih diikuti oleh sinimisme terhadap profesi Intelijen, seperti tercermin pada ungkapan "intel Melayu" atau "spion Melayu". Tidak heran, pemikiran seperti itu masih berkembang di kalangan masyarakat, karena karakter dunia Intelijen mengutamakan prinsip kerahasiaan, anonimitas dan cara kerja klandestin.

Maka untuk memahami BIN, sebetulnya dibutuhkan pertanyaan, bagaimana cara menjadi intel?

Dari berbagai sumber, maka ditemukan jawaban seperti ini.

BIN memakai sistem tertutup dan terbuka dalam merekrut anggota sehingga calon agen yang direkrut benar-benar pilihan. Dua mekanisme rekrutmen yang memiliki tujuan berbeda sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Untuk agen-agen khusus operasional, sistem rekrutmen tertutup dengan spotting berbulan-bulan masih relevan, karena karakteristik agen yang dibutuhkan adalah kemampuan khusus yang unik yang dimiliki seseorang seperti pengalaman hidupnya, punya keterampilan khusus, cakap berbahasa asing atau memiliki akses penting dll. Setidaknya model ini sangat efektif dan tampak tetap menunjukkan bahwa agen yang direkrut cukup handal. Anggota BIN yang direkrut secara tertutup ini kebanyakan dari sipil, dan sebagian besar punya jabatan penting di BIN.

Sementara agen-agen analis lebih membutuhkan rekrutmen kompetitif yang bisa dilakukan secara terbuka di kampus-kampus maunpun membuka lowongan pekerjaan seperti dilakukan di situs resmi bin.go.id.

Baik BIN maupun badan intelijen di dunia seperti CIA, MI6, MOSSAD, ASIS telah melakukan rekrutmen terbuka sejak lama. Bidang-bidang pendukung seperti teknologi informasi dan peralatan intelijen jelas membutuhkan kemampuan teknis yang tinggi dari lulusan informatika, telekomunikasi, elektronika, dll.


Sementara andai mayoritas agen BIN yang direkrut melalui jalur kekeluargaan yang tidak transparan, ujungnya hanya memperlemah BIN.

Dengan mekanisme perekrutan demikian, maka apa yang dikatakan ayah Gayatri, Deddy Darwis Wailissa, ada benarnya.

Tinggal, publik menunggu maklumat resmi dari BIN.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun