Mohon tunggu...
Prabu Bolodowo
Prabu Bolodowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

" I WANT TO MAKE HYSTORY, NOT MONEY."

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mahkamah Kekon*olan Dewan

2 Desember 2015   23:54 Diperbarui: 2 Desember 2015   23:54 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siidang terbuka MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) yang dimulai siang hari tadi hingga lewat pukul 21.00 malam. (2/12/15) telah membuka pintu pencerahan bagi rakyat.

Tak ketinggalan para pemilik bos tv, utamanya televisi news channel, dengan gegap gempita menyiarkan sidang MKD ini dalam tajuk Breaking News dengan memberi judul liputannya beraneka nama. CNN Indonesia yang memberitakan secara live sidang MKD ini dengan judul "MKD PANGGIL SUDIRMAN SAID", lalu TV One memberi judul "MENGUJI KESAKSIAN SUDIRMAN SAID", sementara seterunya MetroTV membuat judul "SIDANG ETIK SETIA NOVANTO", kemudian channel Berita Satu kasih judul SIDANG PAPA MINTA SAHAM, dan KompasTV meliput sidang MKD ini dengan judul "KESAKSIAN SUDIRMAN DI MKD".

Menyimak dari sekian judul tersebut,  tak satupun yang bebas kepentingan. CNN Indonesia tentu akan patuh dengan aturan bosnya yang bermarkas di Amerika Serikat. meskipun CNN Indonesia dikomandani CT CORP, tentu Chaerul Tanjung harus lapor dulu jika menyiarkan kabar soal Freeport ini ke markas pusat CNN. Maka munculah breaking news dengan judul "MKD Panggil Sudirman Said". Judul demikian menandakan CNN Indonesia masih terasa berhati-hati. Nunggu arah angin, bertiup kencang kemana?

Beda dengan TVOne, judulnya terang benderang dan sangat tendensius. Maka sangat tepat jika dalam liputan sidang MKD ini memberi judul "Menguji Kesaksian Sudirman Said". Karena publik negeri ini sudah paham jika Setia Novanto sahabat dekat Aburizal Bakrie, bosnya TVOne.

Sementara seterunya MetroTV, tak mau kalah gertak. Surya Paloh terasa mantap jika sidang terbuka MKD menjadi breaking news MetroTV dengan judul "Sidang Etik Setia Novanto". Sayangnya Surya Paloh yang punya hubungan erat dengan Presiden ini, terlampau ceroboh dengan memberi judul tersebut. Bahkan lebih jauh, MetroTV bisa dituduh telah menyebarkan kebohongan ke publik. Karena dalam liputan sidang MKD hari ini tak nampak hadir Setia Novanto! Justru yang disidang dan dikeroyok anggota MKD adalah Sudirman said.

Nah, judul yang lucu dan setengah ngawur dipakai Berita Satu. Dalam Breaking News sidang MKD diberi judul "Sidang Papa Minta Saham". Namun dibalik kengawurannya, terselip kepercayaan diri yang kuat. Issu panas soal Freepot cukup ditanggapi dengan guyonan. Ditengah ketegangan "perang" dan masih ada seseorang yang bercanda, menandakan orang itu memiliki kekuatan modal besar. Itulah Lippo Group. pemilik news chanel Berita Satu. Sebuah corporete besar, dimana presdirnya yang notabene WNI tapi rela nyumbang kampanye kandidat persiden USA.

Sementara, KompasTV dalam meliput sidang MKD siang tadi cukup lugas memberi judul "Kesaksian Sudirman Said di MKD". Sesuai karakter induknya, koran Kompas, konservatif dan hati-hati. Karena prinsip demikian pula yang membuat Kompas TV lahir telat dibanding kompetitornya.

Demikian, pandangan saya soal sidang terbuka MKD yang diliput media secara langsung. Soal jalannya sidang, orang se dunia sudah tahu. Jadi tidak seru lagi saya bahas.

Dengan mengkritisi sidang perdana MKD secara terbuka, publik memang bisa menilai, siapa penghianat bangsa dan negara sebenarnya?

Anggota DPR, Presiden ataukah kapitalis media?

Namun yang jelas, kita perlu mengapresiasi sidang MKD yang dilaksanakan secara terbuka. Dan publik paham sekarang, ternyata kepanjangan MKD adalah Mahkamah Kekon*olan Dewan. Hussss.... jangan ngeres dulu pikiranmu. Tolong kawan, tanda (*) diisi huruf "y", jangan yang  lain. Meskipun kita tahu, anggota MKD itu pria dewasa semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun