Mohon tunggu...
Prabu Bolodowo
Prabu Bolodowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

" I WANT TO MAKE HYSTORY, NOT MONEY."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memantau PPDB Online, Antara Prestasi dan Anak Pintar

29 Juni 2014   17:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:18 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PPDB Online adalah sistem penerimaan siswa baru tingkat SMP-SMA. Untuk Kabupaten Bekasi pendaftaran peserta didik baru secara online telah dubuka mulai 23 Juli 2014.

Namun gemuruh para pendukung capres rupanya telah menenggelamkan kegalauan ribuan lulusan SMP yang hingga hari ini nasibnya belum pasti. Padahal 30 Juni 2014, untuk tingkatSMA merupakan Pengumuman Passinggrade Online.

PPDB Online dibuat dengan semangat untuk minimalisir korupsi-kolusi-nepotisme. Tetapi jika hanya didasari teknis dan efisiensi biaya semata, terus terang akan melindas rasa keadilan dan melukai batin.

Padahal keadilan bisa kita budayakan andai negara punya visi tentang politik pendidikan yang jelas. Artinya, jika sistem PPDB Online ini benar-benar akan diterapkan dan terus disempurnakan, sejatinya negara kita akan mampu menciptakan bangsa dan pemimpin-pemimpin yang disegani dunia. Karena dengan sistem PPDB online, sejak dini negara bisa memantau karakter rakyatnya. Apakah anak ini berbakat pakai ototnya saja atau pintar pula pakai otak dan jiwanya.

Sebagai contoh kasus, seorang anak lulus SMP dengan jumlah nilai UN 31.800 tidak diterima di SMAN favorit, tentu saja terluka batinnya. Dan betapa meratapnya orang tuanya ketika mengetahui justru yang diterima di SMAN favorit itu ternyata anak yang cuma memliki nilai UN 20.200.

Namun sistem PPDB Online tidak peduli dengan semua ratapan mereka. Karena komputer tak punya jiwa. Komputer hanya menunjukkan fakta dari inputan operator yang namanya manusia. Dan seperti inilah hasilnya :

Anak Prestasi dan Anak Pintar

Mekritisi sistem PPDB Online yang telah diterapkan sekarang ini, dan melihat hasil seleksi seperti tampilan  tabel salah satu SMAN favorit di Kabupaten Bekasi, maka sudah saatnya para  orang tua merubah paradigma tentang anak berprestasi.

14040128671637906573
14040128671637906573

Jika menurut penilaian negara, anak dengan jumlah nilai UN 20.200 + "prestasi" juara olah raga adalah lebih hebat di banding anak yang punya nilai UN 31.800, maka segeralah mengganti guru-guru les matematika atau bahasa ingris dengan pelatih bola atau pencak silat. Jangan buang waktu dan uang. Kasihan anak-anak kita. Selama tidak ada revolusi mental, niscaya bangsa ini hanya jadi pengekspor tenaga kuli.

salam revolusi mental.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun