AQJ alias Dul (14) benar-benar anak mujur. Pada 8 september 2013, tanpa SIM mengemudikan sedan Lancer B 80 SAL di jalan tol, lalu menghajar Avanza B 1882 UZJ dan Grandmax B 1349 TFM, anak musisi Ahmad Dhani tersebut tetap hidup. Sementara dua mobil yang dihantamnya merenggut 6 orang tewas di lokasi kejadian dan menyusul satu orang lagi meninggal di rumah sakit.
Pasca kecelakaan, orang tua Dul mengunjungi para korban. Diiringi sejumlah kamera, Ahmad Dhani lalu bertestimoni bertanggung jawab dengan mengganti kerugian baik material maupun moril.
Dul sebagai pelaku kecelakaan lalu lintas tidak ditahan polisi. Si bungsu hasil kawin Ahmad dhani dan Maia ini menjalani perawatan lebih sebulan di rumah sakit untuk penyembuhan kakinya yang patah.
Setelah berminggu-minggu menjadi berita di seluruh media negeri ini, berita kecelakaan AQJ lenyap dengan sendirinya.
Nyaris setahun sejak kecelakaan, akhirnya pada 16 Juli 2014, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur memvonis bebas terdakwa Dul alias AQJ (14). Ketua Majelis Hakim Petrianti menyatakan terdakwa akan dikembalikan kepada orangtuanya karena masih di bawah umur.
"Majelis hakim tidak sependapat jika terdakwa diberikan pidana bersyarat. Pengamatan majelis, terdakwa masih dapat dibina untuk meperbaiki kesalahannya. Adapun pertimbangan lain mengacu pada UU No 3 Tahun 1997 tentang Perlindungan Anak," kata Petrianti saat membacakan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Seminggu setelah lolos dari penjara, Dul merilis lagu "Negara Kacung" ke situs video populer You Tube.
Terus terang, saya bukan tukang apresiator lagu yang baik, tapi sekedar penikmat seni. Semua seni.
Namun menyimak kelakuan Dul ini, sepertinya anak ini perlu dirawat di rumah sakit jiwa. Karena jika merunut nasibnya yang mujur, sejatinya ia berterima kasih kepada NKRI.
Sungguhpun negara ini bobrok, bukan orang macam AQJ yang berhak mengolok-olok. Di dalam penjara sana ratusan sopir karena bukan kesalahannya sedang meratap agar keadilan ditegakkan.
Tugas seniman sejati bukan cuma bisa mengkritisi, namun membangun inspirasi di tengah kebusukan negeri.