Jaringan Merah Putih (JMP) memberi bantuan modal usaha untuk keluarga MA. Warga ciracas, Jakarta timur yang ditahan di Bareskrim, Mabes Polri, karena meunggah foto editan Jokowi dan Megawati yang senonoh di FB.
Meski sudah ditahan polisi, keberuntungan ternyata memihak MA. Ketua Presidium JMP menyerahkan bantuan modal usaha langsung kepada keluarga MA. Kepada media, Nanik S Deyang mengatakan,"JMP menyerahkan bantuan Rp35 juta. Dana ini hasil dari iuran anggota JMP," katanyasaat mengunjungi kediaman MA di Ciracas, Jakarta Timur, seperti dikutip tribunnews.com (31/10/2014).
Nanik S Deyang yang menulis pekerjaannya sebagai wirausa di akun Facebooknya ini menambahkan, "Kami berharap ini benar-benar dimanfaatkan untuk menjalankan usaha, bukan untuk yang lain," ucapnya. Sementara prang tua MAyang menerima bantuan langsung, berjanji akan memanfaatkan bantuan tersebut untuk modal usaha.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon juga menyambangi keluarga MA. Di depan ibunya, Fadli berjanji akan membantu penangguhan penahanan anaknya dengan mengirim pengacara.
Penahanan MA yang menuai simpati ini, tentu menyisakan kebingungan publik. Sama-sama telah ditahan polisi karena melanggar Undang-undang ITE, nasib Ervani rupanya benar-benar buram.
Seperti diberitakan, pada 30 Mei 2014, Ervani Emihandayani curhat dengan menulis di media sosial grup Facebook Jolie Jogja Jewellery, perihal kejadian yang dialami oleh suaminya. Dianggap isi curhatnya telah mencemarkan nama baikatasan suaminya. Lantas, Ayas yang satu kerjaan dengan suami Ervani, melaporkannya ke polisi, demikian dilansir kompas.com (31/10/14).
Menyimak dua peristiwa demikian, kini publik punya persepsi baru tentang hukum , keadilan dan moral. Pengalaman MA yang meringkuk di tahanan, rupanya mengispirasi para pelaku usaha kecil. Tukang ketoprak, tukang gado-godo, tukang bakso, tukang cendol dan seterusnya, kini ramai-ramai kursus photohop. Supaya pintar mengedit foto menteri Kabinet Kerja, mengikuti gaya senonoh Bapak Jokowi dan Ibu Mega. Mereka berpikir momentum inilah saatnya jika orang miskin ingin diperhatikanoleh Wakil ketua DPR dan mendapat bantuan modal besar. Jangankan Rp.35 juta, tukangsate yang mengajukan kredit modal kerja Rp.1 juta saja,pasti di tolak Bank.
Sekali lagi, MA benar-benar menginspirasi.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H